kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Waspada ancaman gempa di Pantai Barat Sumatera hingga Bali!


Selasa, 13 Desember 2011 / 21:47 WIB
ILUSTRASI. Ilustrasi. Cengkeh menyimpan banyak manfaat untuk kesehatan tubuh.


Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Pantai Barat Sumatera, Jawa Selatan sampai Bali berpotensi dilanda gempa besar berkuatan mencapai 7 Skala Ritcher (SR). Informasi ini dirilis sebuah situs yang secara berkala menampilkan potensi gempa di dunia, yaitu: http://nextearthquake.com.

Situs yang diasuh oleh DR.RJ Roberts Ph.D, Entomology dari Universitas Illinois dan Principal Research Scientist in CSIRO Australia merilis proyeksi potensi skala Gempa yang cukup mengkhawatirkan di beberapa wilayah di Indonesia, meliputi:

1. Wilayah Sumatera bagian Utara, sekitar 500 kilometer (km) dari Medan, yang diperkirakan terjadi pada 20 Desember (plus/minus 3 hari)

2. Wlayah Sumatera bagian Selatan, sekitar 350 km dari Bengkulu Utara, yang diperkirakan terjadi sekitar 20 Desember (plus/minus 3 hari)

3. Selat Sunda sepanjang kawasan Sumatera bagian Selatan hingga wilayah Jawa, meliputi Sumatera bagian paling selatan dan wilayah Jawa bagian barat. Potensi gempa di sekitar 450 km dari pusat Selat Sunda, yang diperkirakan terjadi pada 20 Desember (plus/minus 3 hari).

Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam Andi Arief, melaui Asistennya Cand Doktor Basroni menghimbau masyarakat tidak perlu panik. Menurutnya, apa yang dirilis oleh DR RJ Robert Ph.D bukan hal baru, walaupun informasinya menjadi penting karena ada perkiraan waktu terjadinya.

Basroni menyebut, walau sampai saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi waktu akan terjadinya gempa secara tepat, "Tapi kita tetap harus selalu waspada terhadap potensi bencana alam termasuk gempa, karena itu adalah semangat dari mitigasi menghadapi bencana alam terkait wilayah Indonesia yang memang merupakan zona rawan Bencana," ujarnya.

Seperti diketahui bahwa selain Mentawai, Selat Sunda, selatan Jawa sampai Bali adalah daerah-daerah yang berpotensi megathrust, karena memasuki siklusnya. Geotek LIPI juga memiliki pemantauan GPS di puluhan titik di pantai barat sumatera. BMKG juga sudah keluarkan warning untuk Selatan Jawa, juga BNPB.

Bahkan dua bulan lalu, BMKG menjadi host drilling Tsunami sepanjang samudera hindia. PVMBG juga sedang hadapi kesiapsiagaan terhadap naiknya atifitas lebih 20 gunung api di Indonesia yang juga berhubungan erat dengan aktifitas tektonik.

"Peningkatan kewaspadaan adalah faktor penting. Gempa dan Tsunami bukan untuk ditakuti, tapi untuk dihadapi dengan teknologi termasuk dengan Budaya Mitigasi," ujar Basroni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×