kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.415.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.602   0,00   0,00%
  • IDX 8.028   112,15   1,42%
  • KOMPAS100 1.111   20,57   1,89%
  • LQ45 793   20,94   2,71%
  • ISSI 282   0,82   0,29%
  • IDX30 413   12,17   3,04%
  • IDXHIDIV20 467   14,42   3,18%
  • IDX80 123   2,23   1,84%
  • IDXV30 131   2,66   2,07%
  • IDXQ30 131   4,03   3,17%

Wapres: Target dana tax amnesty terlalu tinggi


Jumat, 02 September 2016 / 19:08 WIB
Wapres: Target dana tax amnesty terlalu tinggi


Sumber: Kompas.com | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Penerimaan pajak yang bersumber dari program pengampunan pajak atau tax amnesty saat ini masih jauh dari target yang ditpatok pemerintah. Hingga 2 September 2016, baru Rp 4,04 triliun uang tebusan yang masuk dari target senilai Rp 165 triliun.

Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan, tidak ada yang salah dalam penerapan program pengampunan pajak itu. Meskipun, uang tebusan yang diraih masih jauh dari target yang ditentukan.

"Yang keliru itu, penempatan target yang terlalu tinggi. Kalau saya ingin katakan, keliru ya, karena pemerintah sendiri (yang menentukan target)," ujar Kalla di Kantor Wapres, Jumat (2/9).

Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu menuturkan, dana yang berasal dari program pengampunan pajak itu akan langsung masuk ke dalam APBN. Untuk itu, ada korelasi risiko terhadap APBN apabila target yang hendak dicapai tidak terpenuhi.

"Saya belum tahu bahwa ada pemotongan (target anggaran) atau tidak karena kita belum melewati September. Tapi kalau September itu tidak tercapai, tentu saja solusi yang ada tinggal pemotongan," ujarnya.

Kalla menambahkan, dirinya telah berkomunikasi dengan sejumlah pihak untuk merndorong segera terealisasinya target penerimaan negara melalui program itu.

Tak hanya itu, Ketua Tim Ahli Wapres yang juga Ketua Dewan Penasihat Asosiasi Pengusaha Indonesia, Sofjan Wanandi, juga telah mengumpulkan pengusaha besar. "Beberapa ratus orang itu, tiga hari yang lalu. Dan mereka telah berjanji untuk segera merealisasikannya per September ini sesuai dengan keadaan yang ada," ucap Kalla. (Dani Prabowo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×