Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap industri halal Indonesia bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri sekaligus menjadi pemain global. Ini sesuai dengan visi pengembangan industri halal di Indonesia.
"Visi pengembangan industri halal Indonesia adalah selain untuk mengisi kebutuhan domestik yang sangat besar, juga untuk memperluas peran dalam perdagangan produk halal global," kata Ma'ruf dalam Peresmian Peluncuran Program Pelatihan Digitalisasi Pemasaran dan Manajemen Halal bagi UMKM, Selasa (20/10).
Menurut Ma'ruf, potensi pasar halal global pun sangat besar, karena itu Indonesia harus bisa memanfaatkan potensi saat ini dengan meningkatkan ekspor Indonesia yang baru sekitar 3,8% dari total pasar halal dunia.
Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin: Pemanfaatan teknologi digital oleh UMKM masih rendah
Dia pun menyebutkan, pada tahun 2017 produk halal dunia mencapai US$ 2,1 triliun dan akan terus berkembang menjadi US$ 3 triliun pada tahun 2023.
Ma'ruf pun menyoroti Indonesia yang masih menjadi konsumen produk halal saat ini. Bahkan, Indonesia merupakan konsumen terbesar dibandingkan dengan negara-negara mayoritas muslim lainnya.
Menurutnya, hal ini terlihat di tahun 2018, dimana Indonesia telah membelanjakan US$ 214 miliar khusus untuk produk makanan dan minuman halal. Angka tersebut mencapai 10% dari pangsa produk halal dunia.
Lebih lanjut, Ma'ruf pun mengatakan pelaku usaha syariah skala mikro dan kecil harus dikuatkan dengan menjadi bagian dari rantai nilai industri halal.
Dia menjelaskan, untuk menjadikan UMKM sebagai bagian dari rantai nilai industri halal global maka akan dilakukan berbagai kebijakan seperti penyederhanaan dan percepatan proses perizinan dan fasilitasi biaya sertifikasi halal bagi UMK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News