kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Wali Kota tak ingin ada sumur resapan di Jakut


Rabu, 02 April 2014 / 14:58 WIB
Wali Kota tak ingin ada sumur resapan di Jakut
ILUSTRASI. Promo PegiPegi Time 11.11 s.d 16 Nov 2022, Dapatkan Diskon Tiket Kereta s.d Rp40.000


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Wali Kota Jakarta Utara Heru Budi Hartono, mengatakan, dirinya tidak menghendaki adanya sumur resapan di Jakarta Utara. Pada 2015, Jakut harus bebas dari sumur resapan.

"Tidak ada lagi sumur resapan pada tahun 2015," ujar Heru, dalam kunjungan perwakilan pemerintah Belanda, di Waduk Pluit, Jakut, Rabu (2/4/2014).

Menurut Heru, penggalian sumur resapan tersebut dikhawatirkan akan membuat tingkat permukaan air lebih tinggi daripada daratan.

Saat ini, masalah yang terjadi adalah tingkat penurunan tanah daratan. Tinggi air sudah mencapai 1,5 meter di atas permukaan tanah, dan setiap tahun permukaan tanah turun 10 cm.

Mengenai proyek reklamasi yang dilakukan harus terintegrasi dengan lingkungan hidup, menurut Heru, itu adalah tugas dari PT Aetra untuk menyediakan air bersih bagi masyarakat.

Dalam pertemuan dengan perwakilan pemerintah Belanda, Heru mengatakan, saat ini sedang terjadi kelanjutan pembahasan mengenai konsep pembangunan terintegrasi di wilayah Jakarta Utara. Beberapa konsep yang di buat adalah pembangunan Giant Seawall (Tanggul), reklamasi pantai dan pembangun rusun 5-6 tower bagi warga di bantaran waduk pluit. (Abba Gabrillin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×