kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Waduh, tak hanya pajak, PNBP pun juga seret


Senin, 23 Juni 2014 / 16:44 WIB
Waduh, tak hanya pajak, PNBP pun juga seret
ILUSTRASI. Spesifikasi Honkai Star Rail Lengkap Android, iOS dan PC, Siap-Siap Closed Beta Final


Reporter: Agus Triyono | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Penerimaan negara pada tahun 2014 ini berpotensi seret. Tidak hanya penerimaan negara dari sektor pajak, penerimaan negara dari sektor non pajak alias PNBP sampai menjelang paruh ke dua tahun 2014 ini juga masih seret.

Tengok saja penerimaan PNBP dari sektor komunikasi. Berdasarkan laporan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, sampai dengan 31 Mei kemarin PNBP yang berhasil dihimpun dari kementerian tersebut baru mencapai sekitar Rp 4, 197 triliun. Realisasi tersebut, baru mencapai 32,29% dari total target penerimaan PNBP Kementerian Komunikasi dan Informatika pada tahun 2014 ini yang ditargetkan bisa mencapai Rp 23 triliun.

Meskipun baru mencapai 32, 29 % Tifatul Sembiring, Menteri Komunikasi dan Informatika optimis bahwa realisasi penerimaan PNBP kementeriannya bisa melebihi target. Optimisme ini, didasarkan pada realisasi penerimaan PNBP pada tahun lalu yang berhasil mencapai Rp 13,6 triliun. “Mei itu jangan salah, itu terbesar juga sepanjang sejarah, biasanya sampai Mei itu baru Rp 1 triliun sampai Rp 2 triliun,” kata Tifatul kepada KONTAN Senin (23/6).

Budi Setiawan, Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat dan Pos Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika mengatakan, keyakinan juga didasarkan pada tren kenaikan penerimaan PNBP sektor komunikasi menjelang akhir tahun. Khususnya, penerimaan PNBP dari biaya hak penyelenggaraan frekuensi untuk sektor telekomunikasi. “Biasanya menjelang Oktober November mereka kenceng dan langsung naik sampai 100%,” katanya.

Selain terjadi di Kementerian Komunikasi dan Informatika, realisasi penerimaan PNBP yang masih berada di bawah 40% sampai dengan Mei kemarin juga terjadi di Kementerian Kehutanan. Berdasarkan data dari kementerian yang digawangi oleh Zulkifli Hasan tersebut, sampai dengan Mei kemarin jumlah pendapatan PNBP sector kehutanan yang berhasil dikumpulkan baru mencapai 22% dari target penerimaan PNBP sector kehutanan 2014 yang mencapai Rp 5,2 triliun.

Hadi Daryanto, Sekretaris Jenderal Kehutanan mengatakan bahwa berdasarkan realisasi PNBP sampai Mei kemarin tersebut kementeriannya pesimis target penerimaan PNBP kehutanan bisa mencapai target. Keraguan ini didasarkan pada lesunya penerimaan PNBP yang diterima oleh Kementerian Kehutanan dari dua sektor yang menjadi andalan penerimaan PNBP sektor kehutanan; dana reboisasi dan PNBP Provisi Sumber Daya Hutan.

Hadi mengatakan, penerimaan PNBP dari dana reboisasi sampai dengan Mei kemarin baru mencapai Rp 583 miliar atau 25,24% dari target. Sementara itu, realisasi penerimaan PNBP dari PSDH baru mencapai Rp 265 miliar atau 14 % dari target. "Yang paling besar saja masih kecil," katanya kepada KONTAN beberapa waktu lalu.

Selain itu Hadi mengatakan, seretnya penerimaan PNBP di Kementerian Kehutanan tahun ini kemungkinan besar juga masih akan datang dari perpanjangan moratorium izin kehutanan dan lahan gambut yang dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2013 lalu. Zulkifli Hasan, Menteri Kehutanan mengatakan, faktor kondisi ekonomi yang belakangan ini belum membaik juga turut mempengaruhi penerimaan PNBP sektor kehutanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×