Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Utang luar negeri (ULN) Indonesia sektor publik pada 2013 sebagian besar merupakan utang jangka panjang. Direktur Eksekutif Departemen Statistik Bank Indonesia Hendy Sulistiowaty mengungkapkan, utang sektor publik jangka panjang mencapai Rp 116,8 miliar. Nilai tersebut mencapai 94,6% terhadap total ULN sektor publik sebesar US$ 123,5 miliar.
"ULN sektor publik berjangka panjang antara lain berupa pinjaman bilateral, multilateral dan fasilitas kredit ekspor serta obligasi pemerintah," jelas Hendy di Gedung BI, Jakarta, Kamis (20/2).
Sementara itu, ULN sektor publik berjangka pendek berupa surat utang jangka pendek antara lain adalah Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Perbendaharaan Negara (SPN) dan kewajiban lainnya.
Sementara itu, hampir separuh utang luar negeri sektor publik dalam mata uang dolar Amerika Serikat. ULN jangka panjang dalam dolar AS mencapai 47%.
Sedangkan sisanya, ULN sektor publik jangka panjang dalam mata uang rupiah mencapai 22%. Mata uang yen Jepang mencapai 19%. ULN jangka panjang sektor publik mata uang Euro dan mata uang dolar Singapura masing-masing mencapai 5%. ULN sektor publik jangka panjang dalam mata uang lainnya sebesar 2%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News