Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli
Berutang atau tidak berutangnya suatu negara adalah pilihan yang perlu ditanggung konsekuensinya. Bila penerimaan negara berkurang, tetapi tak memilih untuk berutang, beberapa belanja pemerintah bisa tersendat.
"Itu pilihan kebijakan. Kalau enggak utang, berarti kita menunda kebutuhan infrastruktur. Masalah pendidikan, masalah kesehatan, mungkin tertunda. Jadi negara kita warganya banyak, tapi anak-anaknya bisa rentan," sebut Ani.
Baca Juga: BI optimistis burder sharing tak kerek inflasi tahun ini
Sebelumnya, Bank Indonesia mencatat utang luar negeri (ULN) Indonesia pada akhir Mei 2020 tembus sebesar US$ 404,7 miliar atau sekitar Rp 5.868 triliun (kurs Rp 15.000).
Utang tersebut terdiri dari ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral) sebesar US$ 194,9 miliar dan ULN sektor swasta (termasuk BUMN) sebesar US$ 209,9 miliar. (Fika Nurul Ulya)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sri Mulyani: Soal Utang Kita Bisa Berdebat, tetapi Jangan Pakai Benci"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News