Reporter: Siti Masitoh | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Utang luar negeri (ULN) Indonesia meningkat pada Mei 2024 bila dibandingkan periode sama tahun lalu.
Bank Indonesia (BI) melaporkan, posisi ULN pada Mei 2024 mencapai US$ 407,3 miliar, atau naik 1,8% year on year (YoY), setelah mengalami kontraksi atawa turun 1,5% YoY pada April 2024.
Adapun melansir data publikasi Statistik Utang Luar Negeri Indonesia (SULNI) edisi Juli 2024, berdasarkan kelompok peminjam, ULN Indonesia tercatat meningkat dipengaruhi ULN bank sentral.
ULN bank sentral tercatat sebesar US$ 18,78 miliar pada Juni 2024. ULN bank sentral naik lebih dari dua kali lipat dari periode sama tahun lalu sebesar US$ 9,26 miliar.
Sementara itu, ULN berdasarkan kelompok peminjam lainnya tercatat turun, seperti ULN pemerintah tercatat sebesar US$ 190,9 turun dari periode sama tahun lalu sebesar US$ 192,5, dan ULN swasta tercatat sebesar US$ 197,5 atau turun dari periode sama tahun lalu sebesar US$ 198,4 miliar.
Baca Juga: Aturan Pendanaan Luar Negeri Untungkan Perbankan
Meski begitu, Asisten Gubernur Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyampaikan, struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
Hal ini tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tercatat sebesar 29,8%, serta didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 85,9% dari total ULN.
“Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN,” tutur Erwin dalam keterangan tertulisnya, Senin (15/7).
Dia menambahkan, peran ULN juga akan terus dioptimalkan untuk menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan. Upaya tersebut dilakukan dengan meminimalkan risiko yang dapat mempengaruhi stabilitas perekonomian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News