Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Edy Can
JAKARTA. Komisi VII DPR membentuk Panitia Kerja Hulu Listrik yang bertugas menyelidiki penggunaan energi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Nantinya, panitia kerja ini akan menginvestigasi dan melakukan inspeksi pembangkit listrik di seluruh Indonesia.
Wakil Ketua Komisi VII DPR Effendi Simbolon mengatakan, dasar pembentukan panitia kerja ini lantaran DPR mensinyalir PLN mengutamakan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) ketimbang gas karena ada kongkalikong dengan pemasok. "Panitia kerja akan membuktikan apakah asumsi kami benar atau salah," katanya.
Effendi mengatakan, sudah sejak lama pemerintah seharusnya beralih ke energi gas namun hingga sekarang PLN masih saja menggunakan solar dan bensin sebagai sumber energi pembangkit listrik. Padahal, biaya produksi listrik menggunakan BBM lebih mahal ketimbang gas.
Satya Wirayudha, anggota Komisi VII DPR dari fraksi Partai Golkar menambahkan, panitia kerja ini akan melihat lebih detil permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan proyek pembangkit tenaga listrik termasuk menjamin pasokan gas dan batubara untuk PLN. "Kami juga akan menyelidiki lebih lanjut kenapa PLN lebih cenderung menggunakan produk batubara impor daripada produk dalam negeri", ujar Satya.
Panja Hulu Listrik ini juga akan langsung bekerja pasca-Rapat Kerja Komisi VII DPR RI dengan Kementerian ESDM, Kamis (23/9). Panja ini terdiri dari 27 orang anggota Komisi VII DPR RI dan akan terus berjalan sampai menemukan indikasi ketidak efisienan kinerja PLN dan pembuktian asumsi-asumsi selama ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News