Sumber: Kompas.com | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Kepolisian telah mengidentifikasi bom yang digunakan dalam aksi bunuh diri di Mapolresta Solo, Selasa (5/7).
Kepala Polri (Kapolri) Jenderal Pol Badrodin Haiti mengatakan, usia bom yang digunakan oleh pelaku sama dengan bom yang dipakai dalam serangan teroris di kawasan Thamrin, Jakarta, pada Januari 2016.
"Bom ini yang dibuat pada bulan Januari atau Desember lalu, bisa saja ini bom baru. Tapi, dari sisi usia, hampir sama dengan yang lalu (bom Thamrin)," ujar Badrodin saat ditemui usai Shalat Id di Masjid Al Ikhlas, Mabes Polri, Jakarta, Rabu (6/7).
Badrodin mengatakan, pelaku teror yang diketahui bernama Nur Rohman, warga Solo merakit sendiri bom.
Dugaan sementara, kemampuan merakit bom tersebut didapatnya melalui internet dan video tutorial karena polisi belum menemukan rekam jejak atau petunjuk apakah Nur Rohman pernah mengikuti pelatihan militer.
Selain itu, berdasarkan hasil penelusuran sementara, Badrodin menduga Nur Rohman merupakan pelaku tunggal.
"Dugaan sementara dia pelaku tunggal. Dulu polisi menangkap empat anggota kelompok Jamaah Anshar Daulah Khilafah Nusantara (JAKDN). Kemudian ada Abu Mushad, ada Uighur, yang bersangkutan ini melarikan diri. Kalau soal merakit bom belajar dari internet," ungkap Badrodin.
Kepala Polda Jawa Tengah Irjen Condro Kirono sebelumnya mengungkapkan, berdasarkan hasil pemeriksaan awal sidik jari, pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Solo adalah Nur Rohman.
Adapun hasil tes deoxyribonucleic acid (DNA) baru akan keluar sekitar dua hari ke depan.
Teror bom bunuh diri yang terjadi di Markas Polresta Surakarta, Selasa pukul 07.30 WIB, berawal ketika pelaku yang menggunakan sepeda motor berpelat nomor AD 6136 HM masuk ke halaman Mapolresta.
Anggota polisi kemudian mencegatnya dan menanyakan apa keperluan pelaku. Namun, sebelum sempat menjawab, pelaku melarikan diri sehingga dikejar. Pelaku kemudian meledakkan diri di dekat kantor Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) di Mapolresta Surakarta. Pelaku pun tewas seketika.
Sementara itu, seorang anggota polisi bernama Brigadir Bambang Adi yang berjaga di SPKT mengalami luka ringan di bagian mata sebelah kiri dan badan bagian kanan akibat luka bakar.
Setelah kejadian, Polisi menduga pelaku bom bunuh diri adalah Nur Rohman, tetapi perlu dilakukan tes DNA untuk memastikan. (Kristian Erdianto)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News