kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.906.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.249   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.047   42,07   0,60%
  • KOMPAS100 1.029   8,11   0,79%
  • LQ45 786   6,95   0,89%
  • ISSI 231   0,98   0,43%
  • IDX30 406   4,77   1,19%
  • IDXHIDIV20 470   5,25   1,13%
  • IDX80 116   1,04   0,90%
  • IDXV30 117   1,12   0,96%
  • IDXQ30 131   1,74   1,35%

UOB Proyeksi Cadangan Devisa Indonesia Kembali Meningkat di 2022


Minggu, 09 Januari 2022 / 15:07 WIB
UOB Proyeksi Cadangan Devisa Indonesia Kembali Meningkat di 2022
ILUSTRASI. Cadangan devisa di tahun 2022 diproyeksi kembali menguat karena mendapat sokongan kenaikan ekspor


Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Desember 2021 sebesar US$ 144,9 miliar, atau turun 0,69% dari bulan sebelumnya yang sebesar US$ 145,9 miliar.

Setelah mengalami penurunan pada akhir tahun 2021, Ekonom Bank UOB Enrico Tanuwidjaja melihat adanya potensi peningkatan cadangan devisa pada tahun 2022.

Potensi ini seiring dengan percepatan program vaksinasi Covid-19 dan pemulihan ekonomi global yang bisa menjadi faktor pendorong cadangan devisa menggendut.

“Ini mendukung aliran masuk modal asing, peningkatan ekspor, serta pendapatan devisa lainnya,” ujar Enrico dalam laporan yang diterima Kontan.co.id, seperti dikutip Minggu (9/1).

Baca Juga: BI Perkirakan Inflasi Bulan Januari Ini Sebesar 0,61%

Enrico juga yakin, BI selaku otoritas moneter tetap memiliki kuda-kuda kuat untuk menjaga cadangan devisa, ditopang dengan stabilitas dan prospek ekonomi domestik yang solid.

Dalam hal ini, BI dan pemerintah sudah memiliki kebijakan yang responsif untuk mendukung pemulihan ekonomi jangka panjang.

Hanya saja, Enrico tak menampik adanya potensi penurunan cadangan devisa juga di tahun ini. Risiko ini seiring dengan masih adanya ketidakpastian global karena perkembangan varian baru Covid-19, yaitu Omicron.

Selain itu, bank sentral Amerika Serikat (AS) masih melanjutkan mengurangi penambahan likuiditas (tapering off) yang menghambat aliran modal asing masuk ke pasar keuangan negara berkembang, termasuk Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×