Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan melakukan pengecekan spesimen secara berkala untuk suspect virus corona (COVID-19) di Indonesia.
Pengecekan akan dilakukan maksimal sebanyak delapan kali. Bila suspect dinyatakan negatif pada pemeriksaan pertama tetapi masih terdapat tanda sakit maka akan dilakukan pemeriksaan berikutnya.
Baca Juga: Ini update terbaru kondisi empat pasien virus corona di Indonesia
"Kita akan lakukan serial pemeriksaan berkali-kali, pada umumnya sebanyak 7 kali," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk penanggulangan COVID-19 Achmad Yurianto di Kantor Presiden, Minggu (8/3).
Pemeriksaan serial tersebut melihat adanya contoh kasus yang ada. Yuri menjelaskan terdapat kasus suspect yang hasilnya negatif di awal namun menjadi positif pada pemeriksaan keenam, ketujuh, bahkan ke delapan.
Baca Juga: Pemprov DKI minta Amigos liburkan sementara karyawan yang bekerja pada 14 Februari
Oleh karena itu, gejala klinis seperti batuk, pilek, dan demam menjadi perhatian bagi pemerintah. Suspect tidak akan dinyatakan negatif sebelum gejala klinis tersebut selesai dan hasil pengecekan negatif.
Saat ini terdapat 23 orang berstatus suspect. Angka tersebut naik dari data hari Sabtu (7/3) yang menyatakan suspect sebanyak 11 orang.
"23 suspect masih kita tahan di rumah sakit untuk observasi lebih lanjut," terang Yuri.
Baca Juga: Begini nasib kapal pesiar Viking Sun yang ditolak merapat di pelabuhan Indonesia
Selain itu, pemerintah juga telah menerima 620 spesimen. Spesimen tersebut dikirim dari rumah sakit yang terdapat di 23 provinsi di seluruh Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News