kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.130   40,00   0,26%
  • IDX 7.697   -47,60   -0,61%
  • KOMPAS100 1.196   -13,16   -1,09%
  • LQ45 960   -10,60   -1,09%
  • ISSI 231   -1,75   -0,75%
  • IDX30 493   -3,97   -0,80%
  • IDXHIDIV20 592   -5,69   -0,95%
  • IDX80 136   -1,30   -0,95%
  • IDXV30 143   0,32   0,23%
  • IDXQ30 164   -1,28   -0,77%

Uang Beredar RI Bakal Turun Akibat Aktivitas Ekonomi yang Melambat


Minggu, 23 Juni 2024 / 22:56 WIB
Uang Beredar RI Bakal Turun Akibat Aktivitas Ekonomi yang Melambat
ILUSTRASI. Bank Indonesia (BI) mencatat likuiditas ekonomi atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada bulan Mei 2024 naik lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya.


Reporter: Rashif Usman | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat likuiditas ekonomi atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada bulan Mei 2024 naik lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya.

Asisten Gubernur Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono mencatat uang beredar mencapai Rp 8.965,9 triliun atau meningkat 7,6% secara tahunan atau year on year (YoY) pada Mei 2024. Angka ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 6,9% YoY.

Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky memproyeksikan uang beredar bakal menurun dalam beberapa waktu ke depan lantaran melambatnya aktivitas ekonomi.

"Untuk beberapa bulan ke depan, kita melihat ada potensi penurunan M2 seiring dengan perlambatan aktivitas ekonomi walaupun tidak akan berlangsung lama," kata Riefky kepada Kontan, Minggu (23/6).

Baca Juga: BI Catat Uang Beredar Naik 7,6% pada Mei 2024, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Riefky menjelaskan uang beredar ini tidak hanya sekedar uang yang secara fisik beredar di masyarakat, tapi juga mencakup yang berada dalam sistem keuangan.

Selain itu, terjadinya peningkatan uang beredar pada Mei 2024 lalu disebabkan oleh net domestic asset Indonesia yang meningkat.

Kemudian, nilai penyaluran kredit dan saving deposit juga ikut tumbuh pada periode tersebut. "Komponen-komponen inilah yang mendorong peningkatan M2," kata Riefky.

Diberitakan sebelumnya, Erwin menyebut pertumbuhan M2 pada Mei 2024 dipengaruhi utamanya penyaluran kredit dan aktiva luar negeri bersih. Penyaluran kredit tumbuh sebesar 11,4% YoY pada Mei 2024, setelah tumbuh sebesar 12,3% YoY pada bulan sebelumnya.

"Perkembangan ini terutama didorong oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) sebesar 6,3% YoY dan uang kuasi sebesar 8,8% YoY," ujar Erwin dalam keterangan tertulisnya, Jumat (21/6).

Selain itu, aktiva luar negeri bersih juga tumbuh sebesar 0,6% YoY, meningkat dibandingkan kontraksi 1,1% YoY pada bulan sebelumnya.

Di sisi lain, tagihan bersih kepada pemerintah pusat juga mengalami pertumbuhan sebesar 22,7% YoY pada Mei 2024, setelah tumbuh sebesar 25,8% YoY pada April 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Sales Mastery [Mau Omzet Anda Naik? Ikuti Ini!] Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×