kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Twitter publikasikan trending topics yang dihapus


Selasa, 07 Oktober 2014 / 17:57 WIB
Twitter publikasikan trending topics yang dihapus
ILUSTRASI. Sayuran adalah salah satu obat asam urat alami.


Reporter: Yura Syahrul | Editor: Hendra Gunawan

SAN FRANCISCO. Manajemen Twitter Inc. akhirnya buka suara soal kontroversi 'raibnya' tagar #shameonyousby dari topik terpopuler pada akhir September lalu. Adam Sharp, Head of Government and Politics Twitter, menegaskan, Twitter tidak pernah mengutak-atik atau menghapus sebuah topik dari Trending Topics. 

"Trending itu terjadi dengan sendirinya," kata Adam dalam acara Media Trip beberapa wartawan Indonesia ke kantor pusat Twitter di San Francisco, California, Amerika Serikat, Senin (6/10), atau Selasa pagi waktu Indonesia.

Adam menjelaskan, sebuah topik bisa bertahan sebagai Trending Topics dalam waktu lama di Twitter bukan berdasarkan jumlah kicauan (twit), melainkan tergantung kepada kecepatan pergerakan (velocity) topik tersebut sehingga bisa melampaui topik-topik yang menjadi tren sebelumnya.

Ketika sebuah topik yang berada di dalam daftar Trending Topics melambat penambahan jumlah kicauannya maka topik itu dianggap bukan tren lagi. "Itu menjadi pembicaraan normal saja dan akan menjadi trending lagi kalau penambahan jumlahnya lebih cepat dari sebelumnya" ujar Adam.

Meski begitu, bukan berarti Twitter menabukan penghapusan atau penarikan sebuah topik yang tengah menjadi tren. Hal itu bakal dilakukan jika pihak yang meminta penghapusan tersebut dapat menunjukkan bukti-bukti bahwa topik itu melanggar hukum alias ilegal.  

Bukti yang dimaksud Adam adalah keputusan pengadilan. Toh, semua yang dilakukan Twitter tersebut akan disampaikan secara terbuka ke publik. "Setiap enam bulan, kami membuat laporan ke publik mengenai topik dan jumlah yang diminta dihapus serta berapa yang kami setujui untuk dihapus," tukasnya.

Sekadar informasi, ranah media sosial sempat dihebohkan oleh tagar #shameonyousby yang melesat menjadi Trending Topics dunia di Twitter pada 26 September lalu. Topik itu seputar kekecewaan pengguna media massa terhadap aksi walkout Partai Demokrat, yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dalam Sidang Paripurna DPR mengenai Undang-Undang Pilkada yang menghapuskan pemilihan langsung kepala daerah.

Namun, setelah bertahan lebih dari satu hari, topik tersebut mendadak lenyap dari daftar Trending Topics. Dus, mencuat spekulasi pemerintah Indonesia telah melakukan intervensi terhadap Twitter untuk menghapus topik tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×