kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tuai Pro Kontra, Jokowi: Pemekaran Wilayah di Papua Jadi Upaya Pemerataan Pembangunan


Rabu, 31 Agustus 2022 / 15:52 WIB
Tuai Pro Kontra, Jokowi: Pemekaran Wilayah di Papua Jadi Upaya Pemerataan Pembangunan
Presiden Jokowi menyerahkan?bantuan sosial kepada para pedagang dan masyarakat di?Pasar Kampung Doyo Baru, Jayapura, Papua, Rabu (31/8/2022).


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa pemekaran wilayah di tanah Papua merupakan salah satu upaya untuk menciptakan pemerataan pembangunan.

Dengan adanya tiga daerah otonomi baru, yakni Provinsi Papua Selatan, Provinsi Papua Tengah, dan Provinsi Papua Pegunungan, diharapkan akan mempermudah jangkauan pelayanan di tanah Papua yang luas.

"Ini dalam rangka pemerataan pembangunan karena memang tanah Papua ini terlalu luas kalau hanya dua provinsi, terlalu luas," kata Jokowi dalam Keterangan Pers Presiden di Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (31/8).

Selain itu pemekaran juga ditujukan untuk memudahkan jangkauan pelayanan. Oleh karena itu dibangun daerah-daerah otonomi baru.

Baca Juga: Pembagian BLT BBM Mulai Hari Ini, Jokowi Harapkan Bisa Jaga Daya Beli Masyarakat

Menurutnya, pemekaran wilayah di Papua merupakan aspirasi yang berasal dari masyarakat Papua sendiri. Aspirasi tersebut telah ada sejak beberapa tahun lalu dan berasal dari berbagai kelompok masyarakat di berbagai wilayah.

"Ini kita kan, saya sendiri mendengar, pemerintah itu mendengar permintaan-permintaan dari bawah. Saya ke Merauke, minta. Saya ke Pegunungan Tengah, kelompok-kelompok datang ke saya minta itu dan sudah 7 tahun yang lalu, 6 tahun yang lalu, 5 tahun yang lalu dan kita tindak lanjuti dengan pelan-pelan. Ini permintaan dari bawah, dari kelompok-kelompok yang ada di sini," jelasnya.

Adapun mengenai masih adanya pro dan kontra terkait pemekaran wilayah tersebut, Ia menanggapi bahwa hal tersebut merupakan sebuah bentuk demokrasi.

"Sekali lagi, itu adalah permintaan dari bawah, bahwa ada pro dan kontra itu namanya demokrasi," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×