kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.820   -41,00   -0,24%
  • IDX 6.442   73,17   1,15%
  • KOMPAS100 923   0,44   0,05%
  • LQ45 723   -0,82   -0,11%
  • ISSI 202   3,78   1,91%
  • IDX30 377   -0,84   -0,22%
  • IDXHIDIV20 459   0,93   0,20%
  • IDX80 105   -0,21   -0,20%
  • IDXV30 112   0,60   0,54%
  • IDXQ30 124   -0,13   -0,11%

Trump Tunda Kebijakan Tarif Selama 90 Hari, Apa yang Perlu Dilakukan Indonesia?


Kamis, 10 April 2025 / 16:43 WIB
Trump Tunda Kebijakan Tarif Selama 90 Hari, Apa yang Perlu Dilakukan Indonesia?
ILUSTRASI. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Rabu (9/4) mengumumkan penundaan tarif impor yang dikenakan pada sebagian besar negara selama 90 hari.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Rabu (9/4) mengumumkan penundaan tarif impor yang dikenakan pada sebagian besar negara selama 90 hari.

Ekonom dari Departemen Ekonomi Universitas Andalas Syafruddin Karimi menilai, jeda 90 hari yang diberikan Trump mencerminkan kecemasannya bahwa ancaman tarif tinggi terhadap puluhan negara akan dianggap sebagai ancaman yang terlalu ekstrem untuk dipercaya dan justru memicu retaliasi kolektif.

“Dalam kerangka game theory, Trump membuka ruang waktu bukan karena ingin berkompromi, tetapi karena ia tahu bahwa jika semua negara menolak tunduk, strateginya akan gagal total,” tutur Syafruddin dalam keterangan tertulisnya, Kamis (10/4).

Ia menilai negara-negara yang terancam, termasuk Indonesia, tidak seharusnya menanggapi jeda ini dengan sikap kompromistis berlebihan. Sebaliknya, Indonesia perlu menggunakan waktu ini untuk memperkuat posisi tawar, membangun koalisi dagang dengan negara-negara yang mengalami tekanan serupa, dan menyusun respons diplomatik yang berbasis resiprositas.

Syafruddin melanjutkan, strategi terbaik yang perlu dilakukan pemerintah adalah dengan menunjukkan bahwa Indonesia tidak mudah ditekan, namun siap berdialog dalam kerangka yang adil.

“Dengan begitu, Indonesia tidak hanya menghindari jebakan konsesi sepihak, tetapi juga mengambil peran aktif dalam membentuk tatanan perdagangan global yang lebih seimbang dan bermartabat,” tandansya.

Baca Juga: Trump Tunda Kebijakan Tarif Impor Selama 90 Hari, Ini Alasannya

Sebelumnya, Menteri Keuangan AS Scott Bessent menegaskan bahwa penarikan itu telah menjadi rencana selama ini untuk membawa negara-negara ke meja perundingan.

Pembatalan tarif khusus negara oleh Trump tidak mutlak. Bea masuk menyeluruh sebesar 10 persen pada hampir semua impor AS akan tetap berlaku, kata Gedung Putih. Pengumuman tersebut juga tampaknya tidak memengaruhi bea masuk pada mobil, baja, dan aluminium yang sudah berlaku.

Pembekuan selama 90 hari tersebut juga tidak berlaku untuk bea masuk yang dibayarkan oleh Kanada dan Meksiko, karena barang-barang mereka masih dikenakan tarif terkait fentanil sebesar 25 persen jika tidak mematuhi aturan asal perjanjian perdagangan AS-Meksiko-Kanada. Bea-bea tersebut tetap berlaku untuk saat ini, dengan pengecualian yang tidak terbatas untuk barang-barang yang mematuhi USMCA.

Selanjutnya: MUI Pertanyakan Rencana Prabowo Evakuasi Warga Gaza, Jangan Terjebak Manuver Israel

Menarik Dibaca: 10 Sayuran yang Tidak Boleh Dikonsumsi Penderita Diabetes secara Berlebihan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×