Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengatakan, surat yang disebut-sebut berasal dari pegawai KPK kepada Anas Urbaningrum, adalah informasi yang tidak benar.
Ia bahkan menyebut surat tersebut sebagai guyonan belaka dan tidak layak diurusi. Mengomentari itu, Juru Bicara Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Tri Dianto tak terlalu ambil pusing dengan pernyataan Ruhut. Menurutnya, semua orang sudah paham karakter dan sifat Ruhut.
"Kan kita tahu Ruhut tipe manusia seperti itu, menuduh bahwa surat itu tidak asli. Kenyataannya memang ada surat kaleng yang ditujukan kepada Mas Anas untuk memberikan dukungan," ujarnya di Markas PPI di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (13/11/2013) malam.
Selama ini, lanjutnya, yang terjadi adalah, apapun kegiatan yang dilakukan Anas dan PPI, selalu dianggap negatif oleh Ruhut. Tri berpendapat, itu karena Ruhut memang tidak tahu apa-apa mengenai kehidupan berorganisasi.
"Ruhut itu cuma tahu menjilat, menjelek-jelekkan orang lain seolah dia paling benar. Apapun yang dikatakan Ruhut biarlah," cetusnya.
Sebelumnya, Ruhut Sitompul menanggapi santai informasi terkait sebuah surat yang disita KPK dari rumah Anas Urbaningrum.
Surat tersebut menyebutkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima aliran dana Pemilihan Presiden 2009. Namun, tidak disebutkan aliran dana tersebut berasal dari mana.
"Ini kasus surat kok dikomentari. Kodok pun tertawa, JBSP (Johan Budi SP, Juru Bicara KPK) juga ketawa ditanya gini," seloroh Ruhut ketika dikonfirmasi, Rabu (13/11/2013).
Ruhut mengatakan, informasi tersebut merupakan upaya loyalis Anas Urbaningrum untuk membangun opini di masyarakat. Padahal, kata Ruhut, informasi tersebut tidak benar.
"Sekarang gini deh, anak buah Anas kan berani mati semua. Mau memolitisir itu saja. Itu kerjaan kami waktu mahasiswa," sindirnya.
Ruhut malah menilai negatif organisasi PPI yang dipimpin Anas. "Mana ada organisasi di rumah, tidak ada plang nama, itu kan rumah," ucapnya. (Tribunnews.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News