kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tren Surplus Neraca Transaksi Berjalan Bakal Berlanjut di Kuartal III-2022


Kamis, 27 Oktober 2022 / 18:53 WIB
Tren Surplus Neraca Transaksi Berjalan Bakal Berlanjut di Kuartal III-2022


Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) meyakini, neraca transaksi berjalan kembali mencatat surplus pada kuartal III-2022. Sekaligus melanjutkan surplus pada kuartal II-2022 yang pada waktu itu tercatat US$ 3,9 miliar atau 1,1% produk domestik bruto (PDB).

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, potensi surplus neraca transaksi berjalan ini didorong surplus neraca perdagangan barang pada periode tersebut.

“Surplus neraca perdagangan pada periode tersebut mencapai sebesar US$ 14,9 miliar. Ini mendorong surplus transaksi berjalan,” kata Perry dalam pertemuan secara daring, Kamis (20/10).

Namun, ada tekanan dari sisi arus modal asing yang meningkat, terutama dalam bentuk investasi portofolio karena tingginya ketidakpastian di pasar keuangan global. Perry bahkan memperkriakan, investasi portofolio mencatat net outflow sebesar US$ 2,1 miliar.

Baca Juga: Peluang AS Masuk ke Jurang Resesi di 2023 Naik Menjadi 50%

Dengan kondisi ini, Perry memperkirakan, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kuartal III-2022 akan tetap terjaga. Namun, Perry tak memastikan apakah NPI di kuartal III-2022 akan mencatat surplus seperti pada kuartal II-2022, yang pada waktu itu untung US$ 2,4 miliar.

Lebih lanjut, neraca transaksi berjalan diyakini masih akan surplus di akhir tahun 2022. Menurut hitungan Perry, surplus neraca transaksi berjalan pada tahun ini berada di kisaran 0,4% PDB hingga 1,2% PDB.

Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky juga melihat potensi surplus neraca transaksi berjalan pada kuartal III-2022. Ini seiring dengan neraca perdagangan yang masih surplus US$ 14,98 miliar.

Menurut hitungan Riefky, surplus neraca transaksi berjalan pada kuartal III 2022 akan berada di kisaran US$ 3 miliar hingga US$ 3,5 miliar atau setara 0,8% produk domestik bruto (PDB) hingga 1% PDB.

“Surplus neraca transaksi berjalan ini didominasi surplus neraca dagang barang pada periode laporan. Ini karean masih disokon oleh harga komoditas,” terang Riefky kepada Kontan.co.id, Kamis (27/10).

Tren surplus neraca transaksi berjalan juga akan terlihat pada akhir tahun 2022. Riefky memperkirakan surplus neraca transaksi berjalan di akhir tahun ini akan berada di kisaran 0,4% PDB hingga 1,2% PDB.

Namun, tren surplus ini berpeluang menurun atau bahkan berbalik defisit pada tahun 2023. Hal ini seiring dengan potensi penurunan kinerja ekspor sehingga memperkecil besaran nilai surplus neraca perdagangan barang.

“Ketidakpastian global akan menekan ekspor, yaitu berkurangnya permintaan. Kemudian harga komoditas juga mulai berkurang,” tambahnya.

Selain itu, kinerja impor juga diperkirakan meningkat pada tahun 2023, sehingga bisa menggerus surplus neraca transaksi berjalan. Namun, Riefky memandang terkait ini bukan melulu menggambarkan sesuatu yang buruk. Pasalnya, ini justru menunjukkan makin solidnya permintaan dalam negeri.

Baca Juga: Berikhtiar untuk Menyelamatkan Ekonomi RI dari Ancaman Resesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×