Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan industri agrobisnis PT Royal Industries Indonesia (Royal Group) tercatat memiliki utang mencapai Rp 5,85 triliun.
Hal itu disampaikan pengurus penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) Royal Industries William E. Daniel dalam rapat kreditur, Senin (15/10). Ia menyatakan, utang tersebut datang dari 94 kreditur.
Adapun rinciannya, 30 kreditur konkuren dengan total tagihan Rp 243,68 miliar, 24 kreditur separatis dengan total tagihan Rp 5,6 triliun, dan 40 kreditur preferen dengan total tagihan Rp 3,49 miliar.
Berdasarkan catatan pengurus PKPU kreditur tervesar datang dari Eximbank Indonesia dengan total tagihan Rp 1,73 triliun yang masuk sebagai kreditur sindikasi. Ada juga dari Bank Mandiri sebesar Rp 139 miliar.
Kendati begitu, William bilang saat ini masih ada beberapa kreditur yang masih belum cocok tagihannya. "Karena mengingat para kreditur ada yang berasal dari luar negeri dan dokumen asli masih ada masalah dari negara asalnya, maka pencocokan piutang masih terus dilakukan," ungkapnya.
Sebab saat ini pihaknya masih menerima dokumen berupa copy atau scan dari para kreditur. "Maka dari itu jika pencocokan masih belum selesai juga, saya minta kepada para kreditur dan debitur untuk diperpanjang masa PKPU debitur," tambahnya.
Sementara itu, proses PKPU masih terus berjalan sembari dilakukannya pencocokan piutang.
Sekadar tahu saja, perusahaan yang digawangi Malik Muhammad Asif, kewarganegaraan Pakistan ini merupakan produsen minyak sayur dan mentega dengan merek Green Lands serta sabun dan deterjen merek Royal.
Selain itu perusahaan juga memiliki usaha di bidang perkebunan kelapa sawit. Saat ini perusahaan juga memiliki satu pabrik di Karawang, Jawa Barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News