kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Tommy Soeharto jawab tuduhan makar


Rabu, 19 April 2017 / 22:25 WIB
Tommy Soeharto jawab tuduhan makar


Sumber: TribunNews.com | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Nama Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto menjadi bagian daftar orang yang ingin dimintai keterangan oleh polisi untuk kasus dugaan makar tersangka Firza Husein. Namun, putra bungsu Presiden ke-2 RI Soeharto tersebut belum memenuhi panggilan pemeriksaan penyidik.

Tommy mempersilakan jika ada pihak yang mengaitkan dirinya dengan sekelompok tokoh yang ditangkap polisi atas sangkaan makar pada aksi 212 akhir 2016 lalu itu. Namun, ia merasa tidak pernah terkait dengan kegiatan kelompok tersebut.

"Dikaitkan boleh saja. Faktanya kan? Nanti fakta yang bicara," kata Tommy ditemui usai memberikan hak pilih Pilgub DKI Jakarta di TPS 01 Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (19/4).

Ia mempersilakan untuk menanyakan ada atau tidaknya keterlibatan dirinya dengan kelompok makar itu ke pihak kepolisian. Sebab, sampai saat ini kepolisian masih memproses kasus tersebut.

Penyidik Polda Metro Jaya pernah melayangkan surat panggilan untuk memeriksa Tommy Soeharto sebagai saksi untuk tersangka makar Firza Husein pada 31 Maret 2017.
Namun, Tommy tidak memenuhi panggilan dengan alasan merasa belum menerima surat panggilan, sebagaimana disampaikan oleh pengacaranya.

Pihak Polda menyampaikan, penyidik ingin memeriksa Tommy Soeharto karena hendak mengkonfirmasi kaitan profil Firza Husein sebagai Ketua Solidaritas Sahabat Cendana (SSC).

Firza Husein adalah satu dari 11 tokoh yang ditangkap polisi karena sangkaan permufakatan makar menjelang berlangsungnya aksi massa di ibukota pada 2 Desember 2016 atau dikenal aksi 212. Dia diduga berperan sebagai pengumpul dana kegiatan makar guna menggulingkan pemerintahan yang sah. Dan Polda masih mendalami pihak donatur kelompok tersebut.

(Abdul Qodir)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×