kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tol layang Jakarta-Cikampek beroperasi, kemacetan bergeser ke Karawang Barat


Selasa, 24 Desember 2019 / 09:37 WIB
Tol layang Jakarta-Cikampek beroperasi, kemacetan bergeser ke Karawang Barat
ILUSTRASI. Foto Udara Tol Layang (Elevated) Jakarta-Cikampek (Japek) II di Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu (15/12/2019).


Sumber: Kompas.com | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Baru dibuka beberapa hari, tol layang Jakarta - Cikampek (Japek) II macet parah hingga sempat ditutup. Antusiasme warga untuk mencoba tol baru ini menyebabkan terjadinya penumpukan kendaraan. 

Untuk mengantisipasi kejadian serupa, pemerintah menyiapkan sejumlah upaya. Salah satunya dengan melakukan pelebaran ruas tol Cikopo - Palimanan (Cipali). Kompas properti melaporkan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana memperluas Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali). 

Perluasan dilakukan dengan menambah lajur jalan dari dari sebelumnya dua lajur menjadi empat lajur pada masing-masing jalur A (arah Cirebon) dan B (arah Jakarta). Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, mengatakan, hal itu kepada Kompas.com, usai pengumuman pemenang sayembara gagasan desain kawasan ibu kota negara, di Auditorium Kementerian PUPR, Senin (23/12).

Baca Juga: Pemerintah berniat memperluas Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) jadi empat lajur

"Ini akan kami tempuh, karena setelah beroperasinya Tol Layang Jakarta-Cikampek, kemacetan bergeser ke Karawang Barat sebagai titik pertemuan antara lalu lintas layang dan eksisting," kata Basuki. Selepas Karawang, kendaraan akan beralih menuju Tol Cipali melalui gerbang tol (GT) Cikampek Utama dan Cikopo. 

Di titik itulah akan dilakukan perluasan lajur jalan di tol sepanjang 116,5 kilometer milik PT Lintas Marga Sedaya (LMS). Pekerjaan konstruksi fisik, kata Basuki, perluasan jalan bebas hambatan berbayar ini akan dilakukan mulai tahun 2020. 

Sebelumnya diberitakan, saat puncak arus mudik Natal (2019) dan Tahun Baru (2020) pada 21 Desember 2019, terjadi kemacetan total selama 3 jam di Tol Layang Jakarta-Cikampek. Kemacetan terjadi akibat adanya kendaraan yang mengalami gangguan mesin di KM 22-23. 

Baca Juga: Selain berlakukan contraflow, Jasa Marga juga tambah fasilitas di KM 47 tol Japek

Kondisi tersebut membuat antrean panjang kendaraan. Kepadatan tak hanya terjadi di tol layang, di Jalan Tol Jakarta-Cikampek eksisting pun kondisi lalu lintas dalam keadaan padat merayap. 

PT Jasa Marga Tbk (JSMR) mencatat, pada pada H-5 atau Sabtu (21/12) sebanyak 63.014 kendaraan melintas Tol Jakarta-Cikampek dan Tol Layang Jakarta-Cikampek dan keluar melalui GT Cikampek Utama. Volume kendaraan ini masih 49 persen dari prediksi awal hingga 24 Desember mendatang. Ini artinya, masih terdapat 119.000 kendaraan yang belum meninggalkan Jakarta. Atau 51 persen yang diprediksi akan melintasi GT Cikampek Utama hingga 24 Desember 2019. (Ari Purnomo)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Cegah Kemacetan di Tol Trans Jawa, Cipali Mau Diperluas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×