kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Tol Laut diharapkan bisa menekan disparitas harga


Rabu, 18 Oktober 2017 / 16:10 WIB
Tol Laut diharapkan bisa menekan disparitas harga


Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sisa masa pemerintahan Joko Widodo- Jusuf Kalla (Jokowi-JK) tinggal dua tahun lagi. Pemerintah berjanji akan menyelesaikan sejumlah target dalam pembangunan perekonomian di Tanah Air.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan menyatakan, pemerintah akan menyelesaikan 90% bidang pembangunan infrastruktur di Indonesia. Ia bilang ini termasuk juga dalam pembangunan infrastruktur kemaritiman guna menekan biaya logistik dan disparitas.

Ia bilang, selama tiga tahun ini pemerintah telah berupaya melakukan pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan. Maklum, penyumbang perekonomian Indonesia masih ditopang oleh Pulau Jawa sebesar 58,4%, disusul Pulau Sumatera 22%, angka ini jauh tertinggal jika menengok wilayah Indonesia Timur yang hanya berkontribusi dari Pulau Kalimantan 8%, Sulawesi 6%, Nusa Tenggara 3,1% dan Papua 2,5%.

Infrastruktur konektivitas yang terus dibangun pemerintah selama tiga tahun ini. Salah satu untuk menekan disparitas, pemerintah memang mengandalkan Program Tol Laut. Dalam mendukung program ini, pemerintah tengah membangun lima pelabuhan laut dalam, 19 feeder ports, 100 sub-feeder ports. Ini juga didukung dengan moda transportasi udara, darat dan laut.

Meski telah diklaim menurunkan disparitas hingga 20%, namun ia mengakui masih ada sejumlah evaluasi dalam Program Tol Laut. Yakni muatan balik yang belum optimal, lalu belum menjangkau hingga pulau terkecil termasuk pulau terluar wilayah barat. Serta waktu perjalanan yang terlalu lama dan kurangnya alat bongkar muat di daerah.

"Dua tahun ke depan, saya kira ingin melihat apa yang dicapai infrastruktur dicapai 80%-90% , lalu program dana desa saya kira sudah mulai berbuah. Nah kalau ini semua berjalan, saya kira kami akan mengurangi disparitas dan gini ratio. Ini saya kira akan menjadi isu kita ke depan dan saya optimistis itu bisa tercapai dengan baik," kata Luhut di Kantor Staf Presiden, Rabu (18/10).

Terpisah, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi bilang, 13 rute Tol Laut yang sudah ada saat ini akan terus ditingkatkan. Untuk mendukung Tol Laut, pemerintah terus membangun infrastruktur perhubungan perbatasan laut dan infrastruktur penunjang konektivitas di daerah tertinggal.

Selain itu, pemerintah juga membangun sentra logistik Rumah Kita. "Indonesia Timur juga terus diberikan stimulus. Sehingga Tol Laut ini diharapkan bisa menekan disparitas hingga 20%- 40%," jelas Budi Karya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×