kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

TNI AL Mengawasi Jalur Distribusi BBM


Rabu, 27 Januari 2010 / 10:01 WIB
TNI AL Mengawasi Jalur Distribusi BBM


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Tri Adi

JAKARTA. Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) menjalin kerjasama dengan TNI Angkatan Laut (TNI AL) untuk mengawasi distribusi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Penandatanganan kerjasama akan dilakukan pada 3 Februari 2010 di Jakarta. "Kerjasama ini terjalin dalam rangka pengawasan BBM di laut," kata Kepala BPH Migas Tubagus Haryono.

Sebelumnya, BPH Migas juga melakukan kegiatan yang sama, yakni bekerja sama dengan Kepolisian RI untuk mengawasi distribusi BBM di laut. Sayangnya, jangkauan polisi di laut sangat terbatas. Nah, agar pengawasan lebih efektif, BPH Migas menilai, TNI AL lebih mempunyai sumberdaya dan daya jangkau yang lebih luas.

Selain itu, Tubagus menjelaskan, luas juridiksi Polri dalam melakukan patroli laut cuma sejauh 12 mil laut dari garis pantai. "Kalau 12 mil ke atas sudah wilayah Angkatan Laut," kata Tubagus. Dia menambahkan, kerjasama ini adalah usaha mencegah penyalahgunaan BBM bersubsidi yang biasanya diselundupkan melalui laut.

Hingga kini, BPH Migas tidak memiliki data jumlah penyelundupan BBM di laut. Walau demikian, berdasarkan laporan yang masuk, indikasi penyelundupan BBM melalui laut cukup marak. "Dengan adanya kerjasama ini, paling tidak, jika ada masalah di laut, kami juga bisa masuk," tandas dia.

Tubagus juga menambahkan bahwa BPH Migas menemui kesulitan mencari bukti penyelundupan BBM di laut. Namun motif penyelundupan itu sudah diketahui, yakni, “Disparitas harga yang tinggi,” ungkap Tubagus

Beberapa daerah rawan sebagai lokasi penyelundupan yang menjadi perhatian BPH Migas adalah kawasan perbatasan di Kepulauan Riau dan Sulawesi Utara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×