Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo memberikan target satu tahun kepada para menterinya untuk memperbaiki neraca perdagangan yang masih defisit.
Menurut Presiden, ada dua hal kunci utama dalam menguatkan ekonomi nasional yakni investasi dan meningkatkan ekspor. "Tanpa itu jangan harap kita bisa menyelesaikan masalah fundamental ekonomi yang kuat seperti yang kita inginkan," katanya saat pelepasan ekspor mobil Toyota di Tanjung Priok Jakarta, Rabu (5/9).
Dengan begitu, jika kedua hal itu bisa diterapkan maka defisit neraca perdagangan bisa diselesaikan. "Saya sudah memberikan perintah kepada menteri agar ini bisa diselesaikan dalam waktu yang tidak lama satu tahun harus rampung," tegas Presiden.
Tujuan utamanya adalah agar pergerakan kurs dolar AS ke depannya tidak selalu menjadi masalah utama. "Agar tidak setiap hari dan setiap jam memperhatikan pergerakan kurs naik turun, kalau ini selesai ini tidak ada masalah lagi. Sehingga dengan ekspor devisa meningkat dan neraca perdagangan akan semakin stabil dan membaik," tambahnya.
Sebelumnya Presiden juga mengapresiasi langkah Toyota Indonesia yang berhasil menembus satu juta unit mobil untuk diekspor. Langkah itu, merupakan upaya Toyota untuk meningkatkan investasi di Indonesia.
"Tadi saya dapat laporan dalam 2,5 tahun ini investasinya telah mencapai Rp 22,75 triliun ini jumlah yang besar. Sehingga satu tahun, tahun ini bisa merealisasikan 217 ribu kendaraan yang bisa diekspor," katanya.
"Saya sangat menghargai, sangat apresiasi ekspor toyota yang diproduksi di Indonesia yang dikirim ke pasar Asia, Afika, pasar Amerika Latin, Timur Tengah dan Eropa dan Australia," tambah Presiden.
Dengan demikian, target ke depan ekspor mobil Toyota bisa mencapai 217.000 unit dan untuk produk CBU-nya memiliki tingkat TKDN antara 75-94%. "Ini sebuah local content sangat tinggi dan kita harapkan industri lokal ikut bergerak naik karena itu," tutup Presiden.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News