Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto bertolak ke Lumajang, Jawa Timur, untuk tinjau penanganan erupsi Gunung Semeru.
Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan tahap-tahap penanganan darurat, khususnya proses evakuasi korban terdampak dapat berjalan secara optimal. Selain itu, BNPB juga berharap kebutuhan dasar pengungsi tersalurkan dan diterima dengan baik.
“Kami datang untuk memastikan tahap-tahap penanganan darurat, khususnya penanganan pengungsi ini bisa berjalan secara tepat dan cepat. Dan tentunya kebutuhan dasar dari pengungsi ini akan kami yakinkan untuk dapat terfasilitasi secara optimal,” ujar Suharyanto dalam keterangan pers yang diterima Kontan.co.id, Minggu (5/12).
Sebelumnya BNPB telah mengirimkan tim reaksi cepat. Hal itu guna melaksanakan pendampingan kepada BPBD Kabupaten Lumajang dan BPBD Provinsi Jawa Timur dalam upaya penanganan darurat bencana guguran awan panas Gunung Semeru.
Baca Juga: Evakuasi pengungsi erupsi Gunung Semuru terhambat, ini kata BNPB
Baca Juga: Dampak erupsi Semeru, 1 orang meninggal sementara 10 orang masih tertinggal
Selain itu, BNPB juga telah mengirimkan bantuan logistik dan peralatan seperti selimut, makanan siap saji, terpal, tenda darurat dan logistik dasar lainnya.
“BNPB terlebih dahulu sudah mengirimkan tim reaksi cepat untuk mendampingi BPBD Kab. Lumajang dan BPBD Provinsi Jawa Timur via darat dengan membawa logistik seperti selimut, makanan siap saji, terpal, tenda darurat dan logistik dasar lainnya,” jelas Suharyanto.
Berdasarkan data sementara yang dihimpun Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB per Sabtu (4/11), kejadian bencana awan panas guguran Gunung Semeru telah berdampak di enam desa yang berada di dua kecamatan di Kabupaten Lumajang. Selain itu, sebaran abu vulkanik telah berdampak di 11 desa/kelurahan di sembilan kecamatan.
Di samping itu, kejadian awan panas guguran Gunung Semeru telah menyebabkan satu orang warga meninggal dunia, 2 orang hilang, 8-10 orang masih terjebak, 70 orang dilarikan ke puskesmas dan 300 KK mengungsi ke lokasi yang lebih aman. Sementara itu, kerusakan dan kerugian materiil masih dalam proses pendataan lebih lanjut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News