kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Tinjau Gudang Bulog, Jokowi: Stok Beras Ada, Tak Perlu Khawatir


Selasa, 12 September 2023 / 05:09 WIB
Tinjau Gudang Bulog, Jokowi: Stok Beras Ada, Tak Perlu Khawatir
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo meninjau ketersediaan stok cadangan beras pemerintah di gudang Perum Bulog Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin, 11 September 2023.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada Senin (11/9/2023), Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau ketersediaan stok cadangan beras pemerintah (CBP). 

Mengutip Infopublik.id, gudang yang ditinjau Jokowi adalah Gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dan Kompleks Pergudangan Sunter Timur II, Kelapa Gading, Jakarta.

“Saya datang ke gudang-gudang Bulog di sini, nanti di Jakarta, mungkin nanti di daerah, untuk memastikan bahwa stoknya itu ada,” ujar Jokowi. 

Jokowi mengatakan, stok beras yang ada di gudang Bulog saat ini mencapai 1,6 juta ton.

“Ada sudah yang di dalam gudang 1,6 juta (ton), dalam perjalanan 400 ribu ton sehingga akan ada stok 2 juta (ton). Biasanya stok kita itu hanya 1,2 juta (ton), normal. Ini kita memiliki 2 juta (ton), sehingga kita tidak usah khawatir,” jelas Jokowi.

Meski stok beras di gudang Bulog mencukupi, Presiden menilai pemerintah masih perlu melakukan impor beras untuk memastikan cadangan stok beras terpenuhi. Hal tersebut juga untuk menekan kenaikan harga beras di pasar akibat fenomena El Nino yang terjadi hampir di semua negara.

Baca Juga: Jokowi Titahkan BULOG Percepat Penyaluran Bantuan Pangan Tahap II

“Ini untuk memastikan bahwa kita memiliki cadangan strategis stok, harus, itu harus untuk menjaga agar tidak terjadi kenaikan. Karena memang produksi pasti turun, karena El Nino, meskipun juga saya lihat angkanya juga tidak banyak,” ujarnya.

Lebih lanjut, Kepala Negara memastikan bahwa dirinya telah berbicara dengan sejumlah pemimpin negara untuk mengimpor beras ke Indonesia. Selanjutnya, menurut Jokowi, proses negosiasi dilakukan oleh Bulog untuk memastikan terjadinya transaksi atau tidak.

“Saya sudah bicara dengan Perdana Menteri Hun Manet, dengan Presiden Bangladesh yang punya stok, dengan Perdana Menteri Modi, dengan RRT juga dengan Premier Li. Stok kita sudah banyak, tapi kita tetap masih melihat di mana yang bisa. Tidak untuk sekarang, tapi untuk plan tahun depan juga mengantisipasi,” tambahnya.

Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga menyalurkan beras bantuan pangan kepada keluarga penerima manfaat (KPM). Presiden mengatakan bahwa bantuan pangan untuk masyarakat akan disalurkan mulai bulan September hingga November.

Baca Juga: Mendag Zulkifli Dampingi Presiden RI Cek Gudang Bulog & Luncurkan Bantuan Pangan

“Setiap bulan kira-kira 210 ribu ton dikeluarkan oleh Bulog untuk bantuan pangan itu dan ini sudah dimulai terus September, Oktober, November. Kalau stoknya kita lihat masih, nanti diteruskan lagi sehingga masyarakat jangan sampai terdampak dari kenaikan harga beras,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×