CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.899   -39,00   -0,25%
  • IDX 7.129   -85,71   -1,19%
  • KOMPAS100 1.091   -11,54   -1,05%
  • LQ45 870   -6,00   -0,69%
  • ISSI 215   -3,57   -1,64%
  • IDX30 446   -2,19   -0,49%
  • IDXHIDIV20 538   -1,08   -0,20%
  • IDX80 125   -1,34   -1,06%
  • IDXV30 135   -0,47   -0,34%
  • IDXQ30 149   -0,62   -0,42%

Tiga bulan pertama menjabat, Jokowi akan blusukan


Kamis, 11 September 2014 / 14:37 WIB
Tiga bulan pertama menjabat, Jokowi akan blusukan
ILUSTRASI. Jadwal Imsakiyah Bogor Selama Ramadhan 2023, Cek di Sini


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) tak lama lagi akan berkantor di Istana Negara. Gaya blusukan yang melekat dengan dirinya selama menjabat Gubenur DKI Jakarta tampaknya akan berlanjut meski menjabat selaku presiden.

Deputi Tim Transisi Hasto Kristiyanto mengatakan skala prioritas kebijakan Jokowi dalam tiga bulan ke depan ketik menjabat adalah melakukan program blusukan. Saat ini pihak tim transisi sedang mempersiapkan program blusukan Jokowi tersebut.

Hasto menjelaskan program blusukan tersebut adalah mendatangi kampung-kampung nelayan dengan gerakan 1.000 perkampungan kumuh nelayan. "Harus dilakukan pendekatan-pendekatan kemanusiaan dengan lakukan Inpres 1.000 kampung nelayan kumuh," ujar Hasto, Kamis (11/9).

Dalam gerakan 1.000 perkampungan kumuh nelayan tersebut, pemerintah juga akan meminta kepada Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk membuka teras BRI. Teras BRI ini akan memungkinkan nelayan mendapat fasilitas yang berkaitan dengan modal kerja mereka sehari-hari.

Tidak hanya itu, PT Pertamina pun akan diajak turut serta untuk membangun pom solar khusus bagi nelayan. Hal ini agar para nelayan memperoleh jaminan untuk mendapatkan solar.

Rumah-rumah kumuh kampung nelayan pun akan diperbaiki. Bagaimana Kementerian Perumahan Rakya (Kemenpera) akan melakukan perbaikan rumah rakyat yang miskin. "Seluruh orientasi kebijakan harus dimulai dari bawah," tandasnya.

Mengenai dana yang disiapkan untuk program blusukan itu, Wakil Sekjen Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan tersebut mengaku akan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Corporate Social Responsibility (CSR). Berapa pasti dana yang dibutuhkan, dirinya masih enggan menjelaskan.

Nantinya dari dana CSR itu, akan digunakan untuk membuat pabrik es. Kemudian diintegrasikan dengan badan pengawas sehingga nelayan mengetahui arah mana mereka harus melaut untuk menangkap ikan. Adanya teknologi yang canggih mampu memberi petunjuk koordinat-koordinat lokasi ikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×