Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tunjangan Hari Raya (THR) dan gaji ke-13 bagi para Pegawai Negeri Sipil, TNI, dan Polri yang akan dicairkan di Juni dan Juli tahun ini menjadi stimulus bagi ekonomi domestik. Bank Indonesia (BI) memperkirakan, pertumbuhan ekonomi kuartal kedua tahun ini bisa melampaui angka 5,1%.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pembayaran THR dan gaji ke-13 menjadi stimulus fiskal dari pemerintah yang akan meningkatkan konsumsi masyarakat. Apalagi, inflasi masih terkendali, yaitu mencapai 3,41% year on year (YoY) di April 2018.
"Kalau inflasi terkendali, Anda semua dapat tambahan gaji, kemampuan belanja akan semakin besar dan itu akan menjadi stimulus fiskal di triwulan kedua," kata Perry di Gedung BI Thamrin, Jumat (25/5).
Makanya, Perry memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal kedua tahun ini bisa melampaui 5,1% YoY, lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang sebesar 5,06% YoY. "Perkiraan kami bisa lebih tinggi dari 5,1%, bahkan bisa mendekati 5,15% untuk PDB triwulan kedua," tambah Perry.
Meski begitu, Perry mengimbau agar publik tidak terkejut jika defisit transaksi berjalan (current account deficit atau CAD) di periode April-Juni 2018 juga melebar. Sebab hal itu merupakan pola historisnya.
Selain karena pertumbuhan ekonomi yang meningkat, di kuartal kedua tahun ini juga ada pembayaran dividen dan kupon yang meningkat.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution sebelumnya juga mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal kedua tahun ini akan meningkat. Selain pencairan gaji ke-13 dan THR, ada pula kegiatan lainnya yang mampu menggerakkan ekonomi domestik, seperti Pilkada.
"Jadi sebetulnya pertumbuhan kita di kuartal kedua ini lebih baik dan secara normal pun kuartal kedua lebih baik dari kuartal satu. Apalagi ada event besar itu, ditambah lagi yang lebih baik," kata Darmin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News