kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Tertarikkah Jokowi 'e-blusukan' lewat Facebook?


Senin, 13 Oktober 2014 / 20:45 WIB
Tertarikkah Jokowi 'e-blusukan' lewat Facebook?
ILUSTRASI. Proyek smelter tembaga milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Manyar, Gresik, Jawa Timur (29/3/2023).


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. CEO Facebook, Mark Zuckerberg, menawarkan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk menggunakan Facebook sebagai sarana resmi komunikasi rakyat dengan pemimpin negara atau yang biasa disebut Jokowi sebagai electronic blusukan (e-blusukan).

"Mark Zuckerberg menyampaikan, fasilitasnya gratis, aksesnya dipermudah," ujar Jokowi seusai bertemu Zuckerberg di Balaikota, Jakarta, Senin (13/10).

Zuckerberg, lanjut Jokowi, juga menawarkan agar sistem yang sama diterapkan di semua kementerian. Fungsinya adalah menyerap aspirasi masyarakat. Jokowi mengatakan, Zuckerberg ingin kerja sama itu dilaksanakan antara pemerintah dan perusahaan. Apakah Jokowi tertarik atas tawaran itu?

"Akan tetapi kan kita tahulah, apa pun ndak ada makan siang yang gratis," ujar Jokowi.

"Sebenarnya, brand principal dari Indonesia ya lebih baik memang. Kita punya, sebetulnya. Kaskus, saya pernah bertemu pemiliknya. Akan tetapi, memang tidak sebesar Facebook," lanjut dia.

Jokowi mengaku belum memutuskan apakah akan menerima tawaran itu atau tidak karena akan mempertimbangkan efek sistem itu. Dia akan terlebih dulu mengalkulasi untung dan rugi dalam menerapkan sistem yang ditawarkan Zuckerberg.

Sebelumnya diberitakan, Jokowi dan Mark Zuckerberg bertemu untuk yang kali pertama pada Senin pagi. Dalam pertemuan itu, Zuckerberg juga menawarkan Facebook sebagai penghubung masyarakat dengan warga di penjuru Indonesia.

"Termasuk juga, membangun komunikasi antara masyarakat dan pemimpin negara masing-masing, termasuk di Indonesia," ujar dia. (Fabian Januarius Kuwado)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×