kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Teroris manfaatkan internet untuk beraksi


Jumat, 31 Mei 2013 / 19:01 WIB
Teroris manfaatkan internet untuk beraksi
ILUSTRASI. Singkatan bahasa latin kerap kali digunakan dalam penggunaan bahasa Inggris baik lisan maupun tertulis.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Teroris zaman ini sudah semakin canggih. Mereka memanfaatkan kemajuan teknologi seperti internet dan media sosial seperti Facebook dan Youtube untuk menjalankan aksinya. Mulai dari belajar membuat bom, melakukan propaganda, mencari sumber pendanaan sampai menyebarkan pemahaman. Hal itu terungkap dalam seminar Penindakan yang diselenggarakan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Tirtayasa, Jumat (31/5).

Direktur Penindakan BNPT Petrus Golose mengatakan pergerakan kelompok teroris saat ini sudah merambah dunia internet. Melalui media digital tersebut, teroris secara masif bergerak menyebarkan pemikiran dan mencari pendanaan. “Bahkan para teroris bisa membeli senjata dengan menggunakan video call yang ada di internet,” jelasnya.

Petrus mengambil contoh apa yang dilakukan kelompok Mustakim melalui Youtube , mereka melakukan propaganda lewat Youtube dengan membawa senjata laras panjang, melakukan hacking dalam mencari pendanaan dan belajar membuat bom melalui internet. Mereka ini belajar membuat bom dan menjalankan aksinya dari internet.

Hal senada juga diungkapkan Kompol Putu Gede Surya Putra. Ia bilang, internet telah menjadi ajang pertempuran baru bagi para teroris. Dunia maya dijadikan medan atau sarana menyebarkan dan memperjuangkan pemahamannya. “Internet digunakan sebagai sarana latihan baru,” tegasnya.

Ahli terorisme kepolisian ini mengatakan ketika pihak kepolisian semakin gencar melakukan pembasmian terorisme, justru para teroris semakin gencar menggunakan sarana teknologi internet. Para teroris ini ternyata memiliki kemampuan mumpuni dalam peretasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×