kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Terkait impor sapi, Indonesia tunggu Australia


Senin, 09 Desember 2013 / 15:54 WIB
Terkait impor sapi, Indonesia tunggu Australia
ILUSTRASI. Berikut 5 ras kucing yang terkenal karena sifat pemalasnya.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Menteri Pertanian Suswono mengatakan impor daging sapi dari Australia berpotensi ditinjau kembali, bila hubungan politik antara Indonesia dan Australia belum membuahkan hasil yang baik. Jadi saat ini, Kementerian Pertanian (Kemtan) berada dalam posisi menunggu keputusan dari pemerintah Australia terhadap sikap pemerintah Indonesia atas penyadapan yang dilakukan negeri Kanguru tersebut.

"Intinya kita serahkan itu b to b (business to business), kita serahkan ke pelaku usaha, tapi kita akan evaluasi kalau respon presiden bahwa pihak Australia tidak merespon dengan baik, tidak mustahil kita melakukan peninjauan kembali," tutur Suswono di Istana Negara, Senin (9/12).

Bila nanti, Indonesia melakukan peninjauan kembali terkait bisnis dagang impor daging sapi dengan pihak Australia, Suswono meminta agar para pengusaha menyesuaikan diri. Apalagi, saat ini pemerintah Indonesia juga tidak mau lagi tergantung penuh dari Australia untuk mengimpor daging sapi.

Menteri Perekonomian Hatta Rajasa sebelumnya mengatakan bahwa Indonesia mulai melirik sejumlah negara lain untuk memenuhi kebutuhan daging sapi dalam negeri. Australia merupakan salah satu negara importir terbesar daging sapi Indonesia.

Namun hubungan kedua negara memanas akibat terungkapnya penyadapan oleh inteligen Australia terhadap para pemimpin Indonesia seperti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Istrinya Ani Yudhoyono dan sejumlah pejabat penting lainnya.

Indonesia merespon keras penyadapan tersebut dengan memutuskan sejumlah kerjasama dengan pihak Australia, seperti kerjasama di bidang inteligen dan militer. Sampai saat ini, Indonesia juga masih manarik Duta Besar Indonesia untuk Australia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×