CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Terdeteksi, penyelam mulai cari black box AirAsia


Minggu, 11 Januari 2015 / 10:27 WIB
Terdeteksi, penyelam mulai cari black box AirAsia
ILUSTRASI. Kurs rupiah diperkirakan masih akan tertekan pekan depan.ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.


Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa

PANGKALAN BUN. Tim penyelam gabungan TNI Angkatan Laut telah berhasil menemukan dan mengevakuasi bangkai ekor pesawat AirAsia QZ8501 dari dasar laut di Selat Karimata, dekat pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Sabtu (10/1/2015). 

Namun, perjuangan tak berhenti sampai di situ. Kini, tim penyelam harus kembali bersiap untuk mencari black box atau kotak hitam yang terdeteksi oleh Kapal Navigasi Jadayat. Pada Minggu pagi ini, KRI Banda Aceh sudah merapat dengan jarak sekitar 1 mil ke KN Jadayat. 

"Mulai sekarang, kita akan banyak membantu yang di Jadayat," kata Mayor Profs De Grit kepada para penyelam di KRI Banda Aceh, saat evaluasi, Jumat (9/1/2015) malam. 

Dalam kesempatan itu, Profs memuji pasukannya yang selama ini sudah bekerja keras sehingga ekor pesawat akhirnya ditemukan dan dievakuasi. Namun, dia mengingatkan bahwa tugas para penyelam belum selesai. Saat ini, sembilan penyelam sudah berada di KN Jadayat. Namun sewaktu-waktu, kata Profs, penyelam di KRI Banda Aceh harus siap untuk turun membantu. 

"Salut untuk kalian semua yang sudah bekerja keras. Malam ini silakan istirahat, besok pagi kita sudah stand by lagi. Kalau ada perintah, siap turun. Silakan diinventarisir lagi alat-alat menyelamnya," ujar dia. 

Kotak hitam yang dideteksi oleh KN Jadayat berjarak lebih kurang 1,7 mil atau 2,7 km dari lokasi penemuan ekor pesawat. Diduga, kotak hitam itu semula berada di ekor pesawat, tetapi keluar karena benturan dan terbawa arus laut. Kondisi ekor pesawat memang sudah tidak utuh saat ditemukan. (Ihsanuddin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×