kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tembakau diklaim bisa mencegah penularan Ebola?


Senin, 25 Agustus 2014 / 16:29 WIB
Tembakau diklaim bisa mencegah penularan Ebola?
ILUSTRASI. Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kanan) membisikkan sesuatu kepada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kiri)


Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Produk tanaman tembakau diklaim mampu menjadi obat untuk virus Ebola. Hal itu diungkapkan Guru Besar Biocell Universitas Brawijaya, Profesor Sutiman, Menurutnya, selain untuk bisnis, tanaman tembakau bisa dibuat vaksin untuk pencegahan agar tak tertular virus Ebola.

Berdasarkan catatan WHO, dari 1.716 kasus virus Ebola, 1.350 orang di antaranya tewas. Virus Ebola telah menjangkiti Afrika Barat, Brinee, Guenea Sierre Leone, Liberia, Negeria dan lainnya.

Virus Ebola ini menular lewat kontak badan, dan ludah. Virus ini bisa merusak sistem peredaran darah hingga pembuluh darah pecah.

Indikasi orang terserang virus Ebola itu, kata pendiri Rumah Sehat dengan Terapi Rokok ini, badan terasa panas selama dua hari hingga tiga pekan. Lalu tenggorokan sakit, otot pegal-pegal, kepala pusing, muntah-muntah, dan diare. Yang kemudian diikuti penurunan fungsi hati dan ginjal, diikuti darah keluar dari pori-pori kulit.

"Namun, penyakit ini bisa dicegah menggunakan vaksin dari tembakau," ujar Sutiman.

Dia menjelaskan bahwa tembakau itu memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Di antaranya bisa dipakai mengobati sakit perut dengan memasukkan asapnya lewat dubur. Selain itu bisa dibuat vaksin untuk mencegah virus Ebola itu.

"Khusus virus Ebola di dalam tanaman tembakau itu ada tobacco mozaic virus. Itu bisa disisipi gen anti bodi untuk anti Ebola. Jadi, tanaman tembakau itu bisa memproduksi vaksin anti Ebola. Itu memang mengagetkan banyak orang," jelasnya.

Sejarah mencatat, tembakau diketahui memiliki banyak manfaat bagi kesehatan sejak abad 15.

Sutiman pun mengingatkan agar pemerintah tidak mudah termakan kampanye global yang bisa memusnahkan kekayaan hayati tembakau di Indonesia. Sebab Indonesia memiliki banyak varietas tembakau dan tidak ada di belahan dunia lain, seperti tembakau Madura, Jember, dan Temanggung.

"Nah, itu yang mestinya dipelajari, biar tidak rugi dalam jangka panjang sebagaimana yang sudah kita alami pada minyak kelapa. Jadi, kampanye terkait tembakau jangan ngawur, harus mencerdaskan. Sebab, tembakau itu manfaatnya banyak," katanya.

Karena itu, Sutiman siap membuat vaksin anti virus Ebola itu bila memang Universitas Brawijaya dipercaya. "Membuat vaksin itu mudah, tapi bagaimana mengembangkan dan memasarkannya itu tidak gampang. Permasalahannya kompleks, karena berkaitan dengan masalah bisnis secara global," tuturnya. (Sanusi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×