Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Seusai menjalani pemeriksaan oleh penyidik KPK, Muhammad Nazaruddin kembali menyebut-nyebut keterlibatan Ketua Fraksi Partai Golkar, Setya Novanto terkait skandal anggaran proyek Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP).
Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat tersebut juga menyebut, mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum turut terlibat proyek yang disebutnya merugikan keuangan negara mencapai Rp 2,5 triliun tersebut.
"Proyek ini juga diatur oleh Anas, ada saya, ada (Setya) Novanto, di mana Novanto bukan hanya e-KTP, banyak mengurusi proyek. Tapi, namanya tidak ada di mana-mana. Namun, soal bagi-bagi duit, dia selalu mengatur di mana-mana," kata Nazaruddin di Kantor KPK, Jumat (25/10)
Namun demikian, Nazaruddin tidak menyebutkan secara spesifik ketika dikonfirmasi mengenai peran kedua orang yang sebutkan itu.
Lebih lanjut Nazaruddin mengatakan, Novanto juga dilindungi oleh orang-orang yang sangat kuat. "Dan 2.000 persen orang ini dilindungi sangat orang kuat," tegas dia.
Seperti diketahui, nama Setya Novanto bukan kali ini saja disebut Nazaruddin. Sebelumnya Nazaruddin juga menyebut nama Setya Novanto ketika menjalani pemeriksaan KPK, terkait status tersangkanya dalam dalam dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dalam pembelian saham PT Garuda Indonesia.
Suami Neneng Sri Wahyuni itu juga mengatakan, bahwa selain Setya Novanto, proyek e-KTP juga melibatkan anggota Komisi II DPR. Nazaruddin juga mengklaim telah menjelaskannya secara rinci kepada KPK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News