kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Telkom tidak terbukti monopoli di kasus IndiHome


Jumat, 29 September 2017 / 17:39 WIB
Telkom tidak terbukti monopoli di kasus IndiHome


Reporter: Tantyo Prasetya | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Berdasarkan putusan yang dibacakan oleh Majelis Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk sebagai terlapor, secara sah tidak terbukti melakukan praktik monopoli dalam layanan IndiHome Triple Play.

Putusan Sidang Perkara Nomor 10/KPPU-I/2016 tentang Dugaan Pelanggaran Pasal 15 ayat (2), Pasal 17, dan Pasal 25 ayat (1) huruf a dan c Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 dalam Industri Telekomunikasi terkait Jasa Telepon Tetap, Jasa Internet, dan Jasa IP TV di Indonesia oleh PT Telekomunikasi Indonesia diumumkan di Ruang Pemeriksaan Kantor KPPU, Jakarta, Jumat (29/8).

Muhtar Ali selaku kuasa hukum Telkom menyatakan bahwa pihaknya sudah yakin bahwa Telkom tidak melakukan sejumlah dugaan yang dituduhkan kepada client nya.

"Kami appreciate putusan MK karena kami sudah yakin bahwa memang tidak terbukti adanya dugaan pelanggaran dari pasal-pasal tersebut dan tidak ada bukti Telkom melakukan apa yang dituduhkan," terang Muhtar setelah putusan KPPU di Jakarta.

Muhtar menambahkan, bahwa dugaan monopoli berdasarkan pasal-pasal yang dituduhkan ke pihak Telkom, tidak sesuai dengan fakta-fakta di lapangan yang dirasakan oleh para saksi, baik saksi terlapor, pelapor, maupun pengusaha.

Sejumlah saksi yang dihadirkan dalam putusan di antaranya PT MNC Kabel Mediacom, PT MNC Sky Vision, PT Batam Bintan Telekomunikasi, dan PT First Media.

Muhtar menjelaskan bahwa berdasarkan putusan persidangan bahwa pasar para pelaku industri serupa juga terus tumbuh lantaran demand untuk akses internet juga masih tinggi

"Selain itu, diakui oleh pesaing dalam persidangan bahwa tidak ada dalam fakta tentang perilaku Telkom yang menghambat pesaing lain. Jadi sudah cukup kuat alasannya," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×