kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.931.000   26.000   1,36%
  • USD/IDR 16.465   -15,00   -0,09%
  • IDX 6.898   66,24   0,97%
  • KOMPAS100 1.001   10,19   1,03%
  • LQ45 775   7,44   0,97%
  • ISSI 220   2,72   1,25%
  • IDX30 401   2,31   0,58%
  • IDXHIDIV20 474   1,13   0,24%
  • IDX80 113   1,15   1,03%
  • IDXV30 115   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   0,58   0,44%

Tekanan Fiskal Terkendali, Rupiah Diproyeksi Menguat di Akhir Tahun


Minggu, 17 November 2024 / 19:08 WIB
Tekanan Fiskal Terkendali, Rupiah Diproyeksi Menguat di Akhir Tahun
ILUSTRASI. KONTAN/Baihaki/15/8/2024. Tekanan fiskal hingga akhir tahun 2024 diperkirakan akan tetap terkendali. Ekonom proyeksikan Rupiah bakal menguat di akhir tahun.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID-JAKARTA Tekanan fiskal hingga akhir tahun 2024 diperkirakan akan tetap terkendali.

Staf Bidang Ekonomi, Industri dan Global Markets dari Bank Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto mengatakan bahwa Indonesia masih mencatatkan surplus dalam neraca perdagangan, meskipun ada tekanan dari sisi pendapatan primer yang mengalami defisit cukup besar.

"Defisit pendapatan primer kita memang cukup besar, setiap kuartal sekitar US$ 9,2 miliar. Ini yang kemungkinan besar akan menyebabkan current account kita tetap negatif," ujar Myrdal kepada Kontan.co.id, Minggu (17/11).

Baca Juga: Rupiah Diproyeksi Masih Tertekan Dolar AS di Perdagangan Senin (18/11)

Myrdal memperkirakan defisit current account Indonesia pada tahun ini bisa mencapai sekitar -0,71% terhadap produk domestik bruto (GDP). Meskipun demikian, Myrdal menilai dampaknya terhadap nilai tukar rupiah relatif minim. Sebaliknya, tekanan depresiasi rupiah ini lebih dipengaruhi oleh pergerakan modal asing (hot money) pada porfotolio dan capital account.

Myrdal juga memperkirakan bahwa cadangan devisa Indonesia kemungkinan akan turun sekitar US$ 2,5 miliar pada bulan November mendatang. Meski demikian, ia optimis terhadap potensi penguatan rupiah di akhir tahun, bergantung pada kebijakan suku bunga The Fed.

"Selama ada opportunity The Fed menurunkan suku bunga lagi kelihatannya masih ada ruang sih posisi akhir tahun kembali menguat," katanya.

Untuk skenario terbaik, Myrdal memproyeksikan nilai tukar rupiah bisa mencapai Rp 15.211 per dolar AS pada akhir tahun 2024, yang diharapkan didorong oleh aliran modal masuk (money inflow), seiring dengan meredanya ketakutan terhadap dampak kebijakan luar negeri Presiden AS Donald Trump. 

Terkait kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Myrdal menilai bahwa tekanan eksternal seperti fluktuasi nilai tukar rupiah dan harga minyak dunia masih dapat dikelola dengan baik. Dirinya meramal defisit APBN Indonesia pada akhir tahun 2024 akan berada pada kisaran 2,2% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Baca Juga: Pak Prabowo, Kebijakan PPN 12% Bakal Bawa Dampak Negatif ke Emiten Konsumer

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×