Reporter: Astri Kharina Bangun | Editor: Edy Can
JAKARTA. Panitia Kerja PLN DPR meminta PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengurangi konsumsi bahan bakar minyak (BBM). Sebagai gantinya, DPR meminta PLN menggenjot pemakaian batu bara dan gas.
Tuntutan DPR ini karena volume BBM PLN melampaui Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RAKP) 2010. Pada Oktober lalu, jatah konsumsi BBM sebesar 7,8 juta kiloliter berdasarkan RAKP 2010 ternyata sudah habis. Hingga Desember nanti, PLN memperkirakan volume konsumsi BBM mencapai 9,4 juta kiloliter.
Anggota Panitia Kerja PLN Dito Ganinduto mengatakan, alternatif penggantian BBM itu bisa dengan cara merenegosiasi pasokan gas ke Singapura sebanyak 100 mmsrd dari total kebutuhan 750 mmsrd. Asal tahu saja, kebutuhan gas Singapura sebesar 70%-80% berasal dari Indonesia.
"Itu kan bisa dipinjamkan dulu untuk Muara Tawar sehingga subsidi bisa berkurang. Nanti setelah terminal yang di Jakarta maupun Belawan selesai, baru dikembalikan lagi," kata anggota Fraksi Partai Golongan Karya usai rapat tertutup, Kamis (2/12).
Nah, jika PLN bisa menggantikan konsumsi dengan gas sebesar 445 bbtu dan menekan konsumsi BBM sampai 3 juta kiloliter, Dito memperkirakan, akan terjadi efisiensi anggaran hingga Rp 14,5 triliun.
DPR meminta PLN berhemat sebab anggaran subsidi kian membengkak. Sebelumnya, DPR menampik langkah pemerintah untuk menaikkan tarif dasar listrik untuk menambal subsidi yang kian membesar tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News