kontan.co.id
banner langganan top
Minggu, 4 Mei 2025 | : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.902.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.450   167,00   1,00%
  • IDX 6.816   48,94   0,72%
  • KOMPAS100 985   6,24   0,64%
  • LQ45 763   1,83   0,24%
  • ISSI 216   1,39   0,64%
  • IDX30 397   1,52   0,38%
  • IDXHIDIV20 474   2,31   0,49%
  • IDX80 111   0,22   0,20%
  • IDXV30 115   -0,82   -0,71%
  • IDXQ30 130   0,67   0,52%
  • EMAS 1.902.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.450   167,00   1,00%
  • IDX 6.816   48,94   0,72%
  • KOMPAS100 985   6,24   0,64%
  • LQ45 763   1,83   0,24%
  • ISSI 216   1,39   0,64%
  • IDX30 397   1,52   0,38%
  • IDXHIDIV20 474   2,31   0,49%
  • IDX80 111   0,22   0,20%
  • IDXV30 115   -0,82   -0,71%
  • IDXQ30 130   0,67   0,52%
  • EMAS 1.902.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.450   167,00   1,00%
  • IDX 6.816   48,94   0,72%
  • KOMPAS100 985   6,24   0,64%
  • LQ45 763   1,83   0,24%
  • ISSI 216   1,39   0,64%
  • IDX30 397   1,52   0,38%
  • IDXHIDIV20 474   2,31   0,49%
  • IDX80 111   0,22   0,20%
  • IDXV30 115   -0,82   -0,71%
  • IDXQ30 130   0,67   0,52%

Target SNI baru tahun ini sebanyak 350 produk


Selasa, 17 Maret 2015 / 08:20 WIB
Target SNI baru tahun ini sebanyak 350 produk
ILUSTRASI. Twibbon Hari Jadi Provinsi Banten 2023.


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Badan Standardisasi Nasional (BSN) menargetkan jumlah produk yang memiliki sertifikat Standar Nasional Indonesia di tahun 2015 mencapai 350 produk.

Kepala BSN Bambang Prasetya mengatakan, jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan target tahun 2014 lalu yang hanya sebanyak 250 produk. Namun target tahun ini lebih rendah ketimbang realisasi yang berhasil dicatatkan tahun lalu.

"Tahun lalu realisasi sertifikasi SNI mencapai 356 produk," kata Bambang, Senin (16/3). Adapun tahun ini pemerintah bakal fokus pada penerbitan SNI untuk produk alat kesehatan, elektronik, kayu, otomotif, dan agro bisnis.

Namun, penerbitan SNI saja dianggap belum cukup. Karena kelemahan mendasar masih berada di sistem pengawasan. Sistem pengawasan ini menjadi domain Kementerian Perdagangan. Terkadang implementasi dan standar yang digunakan masih tidak sinkron.

Untuk meminimalisir hal tersebut, pemerintah perlu meningkatkan kualitas ,khususnya laboratorium. Salah satunya dengan memanfaatkan laboratorium milik perguruan tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×