kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Target setoran bea keluar 2017 diusulkan naik


Senin, 06 Maret 2017 / 12:00 WIB
Target setoran bea keluar 2017 diusulkan naik


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemkeu) mengusulkan kenaikan target penerimaan bea keluar tahun ini. Jika dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) 2017, penerimaan bea keluar ditargetkan hanya Rp 340 miliar, diusulkan naik dengan potensi tambahan lebih dari Rp 1,2 triliun.

Usulan ini seiring dengan realisasi penerimaan bea keluar sampai Februari 2017. Berdasarkan data Ditjen Bea dan Cukai, realisasi penerimaan bea keluar periode 1 Januari 2017 hingga 28 Februari 2017 sebesar Rp 488,77 miliar. Angka itu 143,71% dari target yang APBN 2017.

Realisasi penerimaan bea keluar di dua bulan pertama 2017 juga tumbuh 29,94% dibanding periode yang sama tahun 2016 yang tercatat sebesar Rp 376,14 miliar.

Kepala Sub Direktorat Penerimaan Ditjen Bea dan Cukai Rudy Rahmaddi bilang, melejitnya penerimaan bea keluar di awal tahun 2017 disebabkan beberapa hal.

Pertama, target penerimaan bea keluar tahun ini belum mempertimbangkan relaksasi ekspor mineral mentah dan konsentrat. "Jadi, target itu sepenuhnya mengandalkan ekspor non-minerba," katanya kepada KONTAN, Jumat (3/3).

Kedua, meski tak menghitung relaksasi ekspor mineral mentah dan konsentrat, Rudy bilang, hingga 11 Januari 2017, masih ada realisasi sisa ekspor mineral dari dua perusahaan penyumbang bea keluar terbesar, yaitu PT Freeport Indonesia dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara. "Sesudah itu, menunggu (perpanjangan) izin (ekspor). Saat ini, izin sudah dikeluarkan tetapi dengan syarat-syarat," tambah Rudy.

Ketiga, saat ini baru PT Amman Mineral Nusa Tenggara yang telah mendapatkan rekomendasi perpanjangan izin ekspor dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Pada 17 Februari 2017 lalu, Kementerian Perdagangan (Kemdag) juga telah mengeluarkan izin ekspor konsentrat tembaga dengan jumlah 675.000 WMT. Sementara, PT Freeport Indonesia masih melakukan lobi-lobi dengan pemerintah.

Prospek komoditas

Seiring keluar izin ekspor PT Amman, Rudy bilang, pihaknya telah mengusulkan ke Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk menaikkan target penerimaan bea keluar. Dengan volume dan harga komoditas ekspor sama dengan tahun lalu, potensi penerimaan bea keluar dari Amman mencapai Rp 1,2 triliun.

Sebab, sumbangan penerimaan bea keluar PT Amman tahun lalu mencapai Rp 1,253 triliun. Sementara penerimaan bea keluar PT Freeport tahun lalu Rp 1,23 triliun. "Kami sudah laporkan," katanya. Namun Bea dan Cukai belum menjadikan hitungan itu sebagai outlook penerimaan bea keluar 2017. Sebab, realisasinya baru bulan ketiga dan memiliki volatilitas besar.

Ekonom PT Bank Permata, Josua Pardede melihat kinerja ekspor tahun ini lebih baik sehingga ada potensi penerimaan bea keluar yang lebih besar. Itu sejalan dengan perbaikan ekonomi global dan membaiknya harga minyak mentah dunia sebagai dampak pemangkasan produksi minyak OPEC. "Perbaikan harga minyak kemungkinan berlanjut di atas US$ 50 per barel atau bisa US$ 60 per barel. Itu bisa mendukung harga komoditas lain," katanya.

Josua juga melihat prospek ekspor batubara dan CPO tahun ini masih membaik sejalan dengan masih kuatnya permintaan China. Walau harga batubara sempat melemah ke US$ 70-US$ 80 per metrik ton, namun menurutnya, pemerintah tak boleh terlena pada perbaikan harga komoditas dan harus siap jika harga komoditas turun lagi.

Menkeu sebelumnya mengatakan belum akan mengubah target penerimaan bea keluar tahun ini, walau target sudah terlewati. Menurutnya, yang terpenting adalah keberlanjutan tren positif tersebut ke depannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×