Reporter: Irma Yani | Editor: Test Test
JAKARTA. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar pasang target menghentikan pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) pembantu rumah tangga paling cepat di 2017. Setelah 2017, Muhaimin berharap TKI yang dikirim adalah tenaga kerja terdidik.
Menurutnya, keinginan menghentikan TKI yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di luar negeri tak bisa dilakukan begitu saja. Lantaran jumlah TKI yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga tercatat mencapai angka tertinggi dibandingkan profesi lain seperti perawat dan lainnya.
"Jumlah TKI yang bekerja ke luar negeri itu mencapai 5 juta, 60% nya adalah pembantu rumah tangga, maka butuh waktu untuk sampai tingkat nol," ujar Muhaimin, saat ditemui di Gedung Badan Pengawas Keuangan (BPK), Jumat (24/6).
Ia berharap TKI yang berprofesi sebagai pembantu rumah tangga ke luar negeri bisa mengembangkan potensinya di dalam negeri atau beralih profesi ke jenis pekerjaan lainnya. "Saat ini telah ada tim yang melakukan kajian dan penelaahan dan penelusuran, visi dan misinya itu bagaimana agar TKI kita yang diluar negeri ini berada di tingkat nol, diganti dengan tenaga kerja di bidang profesi formal," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News