Reporter: Yudho Winarto |
JAKARTA. Pemerintah tetap optimis laju pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap berjalan positif meski di tengah ketidakpastian perekonomian global. Pemerintah mematok kisaran laju pertumbuhan antara 6,8% - 7,2% dalam RAPBN 2013.
"Tetap optimis laju pertumbuhan 6,8% sampai 7,2%," ujar Menteri koordinator Perekonomian Hatta Rajasa seusai sidang kabinet paripurna, Kamis (26/7).
Laju pertumbuhan itu bakal tercapai, asalkan situasi perekonomian di zona Eropa membaik dan pulih dari krisis utang. "Tentu dengan banyak sekali asumsinya dengan catatan bila tidak terjadi semakin buruk situasi Eropa," katanya.
Sebelumnya, Plt. Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Bambang P.S Brodjonegoro mengungkapkan target di atas didasarkan pada proyeksi ekonomi global yang pertumbuhannya naik dari 3,5% pada 2012 menjadi 4,1% pada 2013.
Namun target laju pertumbuhan ini jauh dari realistis, jika dibandingkan dengan proyeksi Bank Dunia atas perkembangan perekonomian Indonesia. Bank Dunia menyampaikan ada tiga skenario pertumbuhan ekonomi yang akan dialami Indonesia tahun depan.
Pertama, dengan asumsi krisis global berlanjut, pertumbuhan Indonesia diperkirakan berada di kisaran 6-6,4 % pada 2013. Kedua, jika perekonomian dunia sama persis seperti 2009 lalu, di mana pasar keuangan internasional beku, yang menyebabkan mitra dagang tumbuh negatif, hilangnya tingkat kepercayaan investor, dan penurunan komoditas dunia. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan 5,8 % pada 2012 dan 4,7 % pada 2013.
Ketiga, bila pelemahan global makin parah dan panjang, maka pertumbuhan Indonesia diperkirakan turut merosot menjadi 5,7 % tahun ini. Tahun berikutnya, turun lagi tinggal 3,8 %.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News