Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengklaim Presiden Prabowo Subianto memaklumi jika target 82,9 penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak bisa tercapai di tahun ini.
Dadan mengatakan pihaknya masih mengupayakan target 82,9 juta penerima manfaat dapat di capai sampai Desember 2025.
Namun, ia mengakui bahwa hingga saat ini total penerima manfaat MBG baru mencapai 39,5 juta orang. Pihaknya memproyeksikan hingga akhir Oktober mendatang penerima manfaat akan bertambah menjadi 40 juta orang.
Baca Juga: Kata Kepala BGN Soal Insentif Rp 5 Juta untuk Pembuat Konten Positif MBG
"Kita akan kejar di dua bulan terakhir ini agar bisa tercapai 82,9 juta. Dan Pak Presiden akan mengapresiasi itu, meskipun akan memaklumi kalau misalnya katakanlah 75 juta bisa tercapai," ujar Dadan di Istana Kepresidenan, Rabu (29/10/2025).
Dadan menjelaskan tota Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) terbentuk saat ini mencapai 13.514 unit. Sementara target pemerintah adalah 30.000 unit terbangun di tahun ini.
Menurut Dadan, percepatan pembangunan SPPG terus dilakukan. Dirinya mengklaim setiap harinya akan ada 200 SPPG baru yang beroperasi.
"Dan itu berpotensi melayani 600.000 penerima manfaat setiap harinya," ujar Dadan.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan mengakui bahwa target 82,9 juta penerima manfaat MBG tidak bisa dicapai di tahun ini.
Zulkifli mengatakan bahwa target 82,9 juta penerima manfaat ini baru bias dicapai pada Maret 2026.
"Agar tata kelolanya juga melakukan perbaikan sehingga diperkirakan tahun 2026 itu kita sudah bisa mencapai 82,9 juta dengan risiko dengan harapan tidak ada risiko satu orang pun," katanya dalam Laporan Kinerja Satu Tahun di Bidang Pangan di Kantor Kemenko Pangan, Selasa (21/10/2025).
Baca Juga: Dari Dapur Rumahan Pasok Kebutuhan MBG di Musi Rawas
Lebih lanjut, Zulkifli meyakini program MBG turut mendongkrak pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan bisa mencapai 6% di tahun depan.
Ia menyebut program ini turut menggerakkan perekonomian rakyat. Dia mencontohkan dengan target 82,9 penerima manfaat, maka dibutuhkan 368.000 ton telur setiap tahun atau setara dengan Rp 11 triliun per tahun.
"Itu baru telur saja, kalau ayam kita perlu 82,9 juta potong ayam, belum ikan dan lainnya," ungkap Zulkifli.
Selanjutnya: 10 Strategi Disiplin Finansial yang Bikin Hidup Lebih Tenang dan Kaya Bertahap
Menarik Dibaca: 10 Strategi Disiplin Finansial yang Bikin Hidup Lebih Tenang dan Kaya Bertahap
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













