Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Juru Bicara Tim Pemenangan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut satu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Tantowi Yahya menjelaskan, pesta deklarasi kemenangan versi Prabowo-Hatta dilakukan untuk mengimbangi opini publik.
Menurutnya, saat ini opini publik hampir tergiring dari deklarasi kemenangan yang juga dilakukan pasangan lawan, Joko Widodo-Jusuf Kalla. "Kami lakukan untuk mengimbangi. Kalau tidak lakukan deklarasi, nanti opini publik sudah tergiring kalau Jokowi-JK sudah menang, padahal belum," kata Tantowi di Menara Bidakara, Jakarta, Rabu (9/7) malam.
Lebih lanjut menurut Tantowi, pihaknya pun mengakui jika melakukan selebrasi kemenangan berdasarkan hasil perhitungan cepat (quick count) berarti mendahului ketetapan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Namun, menurut Tantowi, sah saja jika kubunya menggelar pesta tersebut.
Karena menurutnya, pesta deklarasi dilakukan untuk kepentingan kubu sendiri sebagai bahan evaluasi. Lagi pula kata Tantowi, pesta deklarasi dilakukan dengan tidak mengajak para pendukung pasangan Prabowo-Hatta.
Sebelumnya, pasangan Jokowi-JK melakukan deklarasi kemenangannya berdasarkan hasil quick count di Tugu Proklamasi pada sore hari ini. Deklarasi tersebut dilakukan berdasarkan lembaga survei yang digunakan Jokowi-JK dimana pasangan ini unggul dibanding lawannya.
Tak mau kalah, sekitar satu jam kemudian, pasangan Prabowo-Hatta turut mendeklarasikan kemenangan berdasarkan hasil quick count lembaga survei yang digunakannya. Deklarasi kemenangan tersebut pada malam harinya dilanjutkan dengan pesta kemenangan pasangan Prabowo-Hatta yang dilangsungkan di Menara Bidakara, Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News