kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.290   30,00   0,18%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

Tanggapan ekonom tentang Darmin Nasution


Rabu, 20 Februari 2013 / 18:51 WIB
Tanggapan ekonom tentang Darmin Nasution
ILUSTRASI. Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19. ANTARA FOTO/Umarul Faruq/aww.


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Chief Economist Bank Mandiri Destry Damayanti beranggapan bahwa Darmin Nasution merupakan sosok yang tepat untuk tetap menjabat jadi Gubernur Bank Indonesia (BI). "Aku rasa figur seperti Darmin yang kita harapkan juga," ucapnya.

Destry melihat latar belakang Darmin yang juga seorang ekonom dan sangat familiar dengan moneter. Selain itu, Darmin juga pernah menjadi dosen mengajar moneter, lalu di Lembaga Keuangan menjabat sebagai Direktur Jenderal Lembaga Keuangan, serta pernah juga di Bapepam-LK. "Framework besarnya, makro prudensial tidak boleh memikirkan bank saja," ujarnya.

Ia melihat Darmin merupakan seorang yang percaya diri pada satu kebijakan dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Destry bercerita, misalnya ketentuan Fasbi yang turun di awal 2012.

Waktu itu, Darmin bersikukuh menurunkan suku bunga sejak akhir 2011. Sedangkan, saat itu masyarakat sedang membicarakan inflasi. Di sana ada ketakutan bahwa inflasi akan menurunkan suku bunga.

Destry mengatakan, pasar kecewa saat itu. Karena ketika negara sedang menghadapi tekanan inflasi, BI malah menurunkan suku bunga. "Nyatanya, Darmin yang benar. Beliau realistis tidak melihat kans BBM naik, maka inflasi tidak naik," sebutnya.

Kemudian karena perekonomian global memburuk, Darmin melihat bahwa ini harus dilawan dengan perekonomian domestik yang kuat. Sebelum masyarakat meributkan hal ini, BI sudah memberi bunga rendah. Dengan suku bunga rendah, diharapkan kredit bisa tumbuh dan perekonomian domestik tumbuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×