kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Tanggapan ekonom tentang Darmin Nasution


Rabu, 20 Februari 2013 / 18:51 WIB
Tanggapan ekonom tentang Darmin Nasution
ILUSTRASI. Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19. ANTARA FOTO/Umarul Faruq/aww.


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Chief Economist Bank Mandiri Destry Damayanti beranggapan bahwa Darmin Nasution merupakan sosok yang tepat untuk tetap menjabat jadi Gubernur Bank Indonesia (BI). "Aku rasa figur seperti Darmin yang kita harapkan juga," ucapnya.

Destry melihat latar belakang Darmin yang juga seorang ekonom dan sangat familiar dengan moneter. Selain itu, Darmin juga pernah menjadi dosen mengajar moneter, lalu di Lembaga Keuangan menjabat sebagai Direktur Jenderal Lembaga Keuangan, serta pernah juga di Bapepam-LK. "Framework besarnya, makro prudensial tidak boleh memikirkan bank saja," ujarnya.

Ia melihat Darmin merupakan seorang yang percaya diri pada satu kebijakan dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Destry bercerita, misalnya ketentuan Fasbi yang turun di awal 2012.

Waktu itu, Darmin bersikukuh menurunkan suku bunga sejak akhir 2011. Sedangkan, saat itu masyarakat sedang membicarakan inflasi. Di sana ada ketakutan bahwa inflasi akan menurunkan suku bunga.

Destry mengatakan, pasar kecewa saat itu. Karena ketika negara sedang menghadapi tekanan inflasi, BI malah menurunkan suku bunga. "Nyatanya, Darmin yang benar. Beliau realistis tidak melihat kans BBM naik, maka inflasi tidak naik," sebutnya.

Kemudian karena perekonomian global memburuk, Darmin melihat bahwa ini harus dilawan dengan perekonomian domestik yang kuat. Sebelum masyarakat meributkan hal ini, BI sudah memberi bunga rendah. Dengan suku bunga rendah, diharapkan kredit bisa tumbuh dan perekonomian domestik tumbuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×