Reporter: Dina Farisah | Editor: Dadan M. Ramdan
JAKARTA. Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta sudah membuka pendaftaran pemilih tambahan untuk pemilihan gubernur (pilgub) DKI putaran kedua, dari Rabu (25/7) hingga kemarin (29/7). Tapi, warga Jakarta yang belum masuk daftar pemilih tetap (DPT) rupanya tak antusias mendaftarkan diri.
Amirullah, Ketua Pokja Pemutakhiran Data Pemilih KPUD DKI Jakarta mengatakan, sejauh ini tambahan DPT baru per kelurahan rata-rata sekitar delapan-12 pemilih. "Tambahan DPT pada putaran kedua tidak akan signifikan," katanya, kemarin.
Amirullah bilang, jumlah DPT pada pemilihan putaran pertama sebanyak 6,9 juta pemilih tidak akan bertambah banyak jika melihat sepinya pendaftar yang datang ke posko pendaftaran DPT.
KPUD akan mengumumkan DPT hasil pemutakhiran pada 4 Agustus nanti. "KPUD sangat hati-hati dalam pemutakhiran DPT putaran kedua ini," ujar Amirullah.
Alhasil, daftar pemilih tambahan akan dicek ulang untuk menghindari muncul kembali pemilih ganda. Sebab, masih ada warga yang belum merasa terdaftar meski namanya sudah tercamtum di DPT.
Reinhard Parapat, Koordinator Hukum dan Advokasi pasangan Faisal Basri-Biem Benyamin yang gagal diputaran pertama menilai, sosialisasi dari KPUD dalam menyadarkan warga pentingnya menggunakan hak pilih, belum efektif. Makanya, pendaftaran DPT baru minim.
Ia menyarankan agar kelompok panitia pemungutan suara (KPPS) dan panitia pemungutan suara (PPS) lebih proaktif. "Kami meminta KPUD menekan angka golput dengan memberi penyadaran kepada pemilih," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News