kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tak bisa prediksi puncak Covid-19, Satgas: Semua tergantung masyarakat


Kamis, 01 Oktober 2020 / 21:47 WIB
Tak bisa prediksi puncak Covid-19, Satgas: Semua tergantung masyarakat
ILUSTRASI. Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito


Sumber: Kompas.com | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pihaknya tak bisa memprediksi kapan puncak kasus Covid-19 di Indonesia. 

Hal itu disebut bergantung kepada kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. 

"Kalau ditanya kapan angkanya akan tertinggi dan turun, semuanya tergantung kita sendiri," ujar Wiku dalam keterangan pers dari Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (1/10).   

"Angka tersebut akan turun saat perilaku masyarakat kompak menjalankan protokol kesehatan," lanjut dia. 

Baca Juga: Pemerintah tanggung biaya pasien Covid-19 jika memenuhi syarat ini

Menurut Wiku, angka kasus Covid-19 di Indonesia bakalan terus meningkat atau stagnan apabila tak ada perubahan perilaku masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan. 

Hal ini termasuk adanya masyarakat yang masih tidak percaya dengan Covid-19. 
Wiku menyarankan masyarakat yang menganggap Covid-19 konspirasi untuk mengikuti perkembangan berita di dunia melalui radio, televisi atau internet. 
"Ini bukan hoaks, ini adalah kenyataan. Tidak ada orang yang kebal terhadap penyakit ini. Mohon memahami kondisinya, jalankan protokol kesehatan," kata Wiku. 

Wiku kembali mengingatkan masyarakat bahwa potensi penularan Covid-19 dapat ditekan dengan menerapkan protokol 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak serta mencuci tangan secara rutin. 
Mengutip sejumlah penelitian, Wiku menyebut risiko penularan bisa ditekan hingga 35 % apabila seseorang rutin mencuci tangan, 45% apabila mengenakan masker kain, 70% apabila memakai masker medis, dan 85% apabila menjaga jarak minimal satu meter. 

Oleh karena itu, ia meminta masyarakat tidak bosan untuk menerapkan protokol kesehatan itu. 

"Apabila kita lengah lagi, angka akan naik lagi, Jadi angka ini tergantung dari kita masyarakat sendiri. Mari kita perangi Covid-19 ini dengan baik dan kita bisa menekan kasus terus menerus tanpa lengah sehari pun," kata dia. 

Adapun, kasus positif Covid-19 di Tanah Air kembali bertambah sebanyak 4.174, Kamis (1/10). Sehingga, kini total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 291.182. 

Dari jumlah tersebut, 218.487 orang dinyatakan sembuh, sementara 10.856 lainnya meninggal dunia.

Selanjutnya: Menkes: Vaksin diprioritaskan untuk tenaga medis dan pekerja usia 18-59 tahun

Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul: "Tak Bisa Prediksi Puncak Covid-19, Satgas: Semua Tergantung Masyarakat"

Penulis : Ihsanuddin
Editor : Fabian Januarius Kuwado

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×