Reporter: Fahriyadi | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta pada Senin, (30/9) malam akhirnya menyetujui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2013 dari Rp 49,9 triliun menjadi sebesar Rp50,1 atau bertambah Rp 129,58 miliar. Perubahan anggaran ini disesuaikan dengan hasil evaluasi makro ekonomi dan pelaksanaan APBD pada semester pertama.
Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta, Mohammad Sanusi menjelaskan APBD-P 2013 ini bakal difokuskan pada penyertaan modal pemerintah (PMP) yang diperuntukkan untuk empat BUMD, yakni PT Jakarta Propertindo, PD Dharma Jaya, PT MRT Jakarta, dan PT Bank DKI
Kendati begitu, PMP yang disetujui dalam APBD-P justru turun dari Rp4,3 triliun menjadi Rp3,6 triliun "Setelah pengesahan ini kami berharap Pemerintah Provinsi DKI bisa mengejar target-target yang belum dikerjakan," katanya.
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) usai rapat pengesahan itu berkomitmen untuk mengejar target program yang belum dikerjakan. Ia menargetkan Sisa Lebih Penghitungan Anggaran (Silpa) pada akhir tahun anggaran 2013 bisa menyusut hingga 3%. Untuk dapat mengejar target Silpa, Jokowi pun meminta jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) bisa menggenjot program-programnya.
Ia tidak ingin Silpa tahun anggaran 2012 lalu yang mencapai Rp 9,46 triliun terulang lagi. "Kita akan genjot para SKPD untuk bisa memaksimalkan penyerapan anggaran," katanya.
Target Jokowi ini sejalan dengan target yang diusung Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi. Gamawan mengatakan bahwa akhir tahun rata-rata Pemerintah Daerah (Pemda) dapat menyerap APBD mereka 85-90% atau bahkan lebih.
Menurutnya realisasi penyerapan APBD secara rata-rata per Agustus lalu telah diatas 50%. Ia pun menghimbau kepada Kepala Daerah untuk mengefektifkan waktu yang tersisa tahun ini untuk meningkatkan kinerjanya agar serapan anggarannya bisa lebih baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News