kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.707.000   2.000   0,12%
  • USD/IDR 16.310   -24,00   -0,15%
  • IDX 6.613   -136,83   -2,03%
  • KOMPAS100 973   -23,44   -2,35%
  • LQ45 754   -16,22   -2,11%
  • ISSI 207   -4,86   -2,30%
  • IDX30 390   -9,18   -2,30%
  • IDXHIDIV20 471   -10,89   -2,26%
  • IDX80 110   -2,52   -2,24%
  • IDXV30 116   -2,81   -2,37%
  • IDXQ30 128   -3,25   -2,47%

Tahun depan, pemerintah bayar utang ke PLN


Jumat, 15 Oktober 2010 / 16:45 WIB
Tahun depan, pemerintah bayar utang ke PLN
ILUSTRASI. JOKOWI PERESMIAN RUMAH MURAH


Reporter: Irma Yani | Editor: Edy Can

JAKARTA. Pemerintah berencana membayar utang sekitar Rp 4 triliun kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dengan menggunakan dana sisa anggaran lebih (SAL). Rencananya, utang itu akan dibayar pada 2011 nanti.

Menteri Keuangan Agus Martowardojo menjelaskan total utang pemerintah ke PLN sebenarnya sejumlah Rp 8,5 triliun. Utang ini berasal dari kurang bayar subsidi atas kelebihan konsumsi listrik beberapa tahun lalu. "Ini sudah diaduit BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) dan di antaranya sebesar Rp 4 triliun sudah kami bayar," katanya, Jumat (15/10).

Besarnya SAL yang dipakai sebesar Rp 22 triliun. Pemerintah telah mendapatkan restu dari DPR untuk memakai anggaran tersebut.

Sejatinya, DPR telah setuju menunda pembayaran utang ini hingga 2012 mendatang. Namun, Kementerian Keuangan meminta pembayaran utang itu segera dilakukan karena PLN membutuhkan dana itu untuk arus kasnya. "Kami sudah sampaikan dana ini diperlukan PLN sehingga memudahkan untuk cashflow-nya," tandasnya.

Agus menjelaskan PLN membutuhkan dana itu jika terjadi pemakaian bahan bakar minyak yang berlebihan. Sebab, hingga sekarang, PLN belum mendapatkan pasokan gas sebagai pengganti BBM sebagai sumber tenaga pembangkit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×