Reporter: Grace Olivia | Editor: Tendi Mahadi
“Di pasar DNDF, BI juga terus menjual DNDF baik melalui lelang maupun via delapan money brokers untuk menyediakan instrumen lindung nilai bagi nasabah dan perbankan, sehingga tidak terlalu banyak masuk pasar spot (demand smoothing),” terang Danang.
Secara keseluruhan, BI terus memantau perkembangan risiko eksternal terhadap kondisi nilai tukar rupiah. Nanang menilai, berlanjutnya perang dagang berpotensi memicu The Fed melanjutkan penurunan suku bunganya.
Baca Juga: Wall Street rontok imbas mata uang China yuan ke level terendah satu dekade
“Prolog trade war akan membuat pertumbuhan ekonomi global semakin merosot dan memicu the Fed lebih agresif menurunkan suku bunga, karena ekonomi global yang melemah akan mempengaruhi ekonomi AS juga,” tandasnya.
BI sendiri pada Rapat Dewan Gubernur Juli lalu telah memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Adapun, BI memberi sinyal ruang penurunan suku bunga lanjutan masih terbuka di sepanjang sisa tahun ini.
Baca Juga: Makin panas, BUMN China diminta untuk menangguhkan impor pertanian dari AS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News