Reporter: Maria Elga Ratri | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Pemerintah RI melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meresmikan proyek kerjasama dengan Pemerintah Swiss di bidang industrialisasi perikanan. Pemerintah Swiss melalui State Secretariat of Economic Affairs - Switzerland (SECO) akan menyalurkan bantuan teknis untuk peningkatan kapasitas ekspor sektor perikanan Indonesia.
Dalam jumpa pers hari ini (11/2), Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (PPHP) KKP Saut P. Hutagalung menjelaskan, KKP akan menerima bantuan hibah senilai US$ 4,5 juta untuk proyek yang akan berlangsung selama 4 tahun ini. "Kita tidak menerima dalam wujud uang namun dalam bentuk bantuan tenaga ahli, peralatan, atau jasa," ujar Saut.
Nantinya, imbuh Saut, pemerintah akan memfokuskan pengembangan dan peningkatan nilai jual komoditas-komoditas perikanan strategis agar dapat bersaing di pasar internasional. Beberapa komoditas yang sedang dipertimbangkan antara lain udang, tuna, rumput laut, patin, bandeng dan pindang.
Cuma, agar lebih fokus, nantinya hanya beberapa komoditas saja dan lokasi yang akan dikembangkan lebih dalam. "Ini proyek percontohan sehingga bisa direplikasi ke sektor lain jika sukses. Program hibah ini sejalan dengan program industrialisasi yang sedang dikembangkan dan diimplementasikan KKP," ujar dia.
Sementara itu, Duta Besar Swiss untuk Indonesia dan Timor Leste Heinz Walker Nederkoorn mengatakan, sebagai negara yang menjadi target market ikan, Swiss akan mendukung Indonesia mewujudkan perikanan yang berkelanjutan.
Pada 2013 lalu, nilai ekspor produk perikanan Indonesia mencapai US$ 4,16 miliar sementara nilai impor mencapai US$ 467,4 juta. Untuk tahun ini, pemerintah menargetkan nilai ekspor tersebut meningkat US$ 1,3 miliar menjadi US$ 5,6 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News